Jenazah korban sendiri telah dimakamkan sejak pukul 11.00 Wita.
Kelvin mengaku geram namun dirinya tak kuasa melihat kedua adiknya tersungkur.
"Tersangka ada di lokasi saat itu, saya memang kesal dan marah tapi saya memilih mengurus para korban," ujar Kelvin.
Percakapan singkat sempat terjadi antara Kelvin dan tersangka.
Kelvin menceritakan suasana proses evakuasi, si pelaku terlihat siap dengan kayu yang dipegangnya.
“Mau apa? Kita urus dulu ini baru kita lanjut mau apa setelah ini, setelah diberitahu kalau saya ini dingsanaknya (saudaranya) pelaku langsung kabur,” cerita Kelvin.
Rizaldi tewas seketika meninggalkan seorang putri berumur 2 tahun 6 bulan.
Terlihat juga sang Ibu dari Rizaldi dan Fadil tak kuasa menahan kesedihan, tampak matanya memerah terdiam melihat rumah yang ramai dengan gemuruh doa untuk anaknya.
“Ibu tak bisa memberikan keterangan apa-apa, kami sedang berduka,” kata Kelvin
Dari keterangan Kelvin diduga saat kejadian terdapat 13 orang di lokasi, 3 orang menjadi korban, 7 orang melarikan diri diduga tak mau ikut campur, 1 jadi tersangka dan 2 lainnya masih ditelusuri keberadaannya.
“Yang mengajak keluar itu biasa dipanggil Uwah, nah sampai di sana ternyata banyak orang sekitar 13 orang dengan korban, jadi saat kejadian 7 orang ini lari takut begitu, nah entah 3 lawan 3 atau seperti apa kami tak tahu, yang pasti si Uwah dan 6 orang kawannya sudah dipanggil untuk diminta keterangannya,” kata Kelvin.
Rumah duka sendiri sudah ramai sejak setelah maghrib hingga mendekati waktu Isya, suasana semakin ramai, sang bunda dari Rizaldi dan Fadil masih terdiam lesu.
Baca juga: Duel Maut Jelang Buka Puasa di Bogor, Korban Tewas dengan 4 Titik Luka, Pelaku Sempat Ditawari Kopi
Diduga karena pengaruh alkohol
Dari hasil penyelidikan awal, peristiwa tragis itu diduga bermula dari pesta minuman keras yang digelar sebelumnya oleh kelompok pemuda tersebut.
Diduga akibat pengaruh alkohol, suasana memanas hingga berujung cekcok dan berlanjut menjadi perkelahian yang menggunakan senjata tajam.