Kondisi itulah yang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk menitipkan ibunya.
3. Sempat dibawa ke rumah sosial, tapi ditolak
Pada 2024, Fitriya sempat berencana menitipkan ibunya ke Rumah Sosial milik Pemerintah Provinsi Jatim.
Namun, keinginan keluarga untuk menitipkan Nasikah saat itu tidak disetujui.
Hal itu dikarenakan Nasikah masih memiliki keluarga kandung dan bukan orang terlantar.
Sehingga Nasikah tidak memenuhi syarat penerimaan sesuai peraturan Wali Kota Surabaya.
"Kan ada anak, meskipun tidak punya rumah enggak bisa diterima,” jelas Fitriya.
4. Tertarik biaya gratis
Fitriya mengaku mendapat informasi soal penitipan di Griya Lansia dari seorang teman.
Dari informasi yang dia dapatkan, Griya Lansia akan memberikan perawatan yang baik tanpa dipungut biaya alias gratis.
Akhirnya, Fitriya pun menghubungi Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra.
“Enak gratis, ternyata benar diterima dengan baik tapi ujung-ujungnya dikontenin dengan judul seperti itu. Sebenarnya tidak begitu Mbak,” kata FItriya.
Namun ia kecewa dengan narasi yang dibangun Arief dalam video tersebut. Ia merasa niat baiknya justru disalahartikan.
“Saya niatan ke sana cuma minta bantuan untuk menitipkan ibu. Tapi kok ternyata itu diviralkan dengan caption membuang,” ungkapnya.
Baca juga: Terungkap Pekerjaan Dua Anak yang Titipkan Ibunya ke Panti Jompo, Rumahnya Ukuran 4x4 Meter
5. Perjanjian awal keluarga akan dikabari
Fitriya juga meluruskan narasi soal pihak keluarga bersedia tidak diberi kabar jika suatu saat sang ibu meninggal dunia.
Menurut dia, dalam perjanjian awal disebutkan bahwa pihak keluarga akan dihubungi jika terjadi sesuatu terhadap ibunya.
Namun, dalam videonya, Arief menyebut bahwa keluarga tidak akan diberi kabar, bahkan jika Nasikah meninggal dunia.