Padahal, sebut Erwan, salah satu tugas Sekda adalah menginformasikan kepada Gubernur dan Wagub, termasuk rotasi dan mutasi jabatan Kepala Dinas.
"Kan seharusnya seorang Sekda itu memberi tahu, minimal ngasih tahulah, 'Pak hari ini akan ada pelantikan.' Dinas ini, Dinas itu,”
“Saya tidak pernah diinformasikan. Silakan Pak Gubernur dan Pak Sekda yang ngatur itu. Tapi minimal saya dikasih tahu," tegasnya.
Menurut Erwan, sebelum menjadi Sekda Jabar, Herman adalah Sekda Kabupaten Sumedang yang saat bersamaan Erwan menjabat sebagai Wakil Bupati.
"Padahal sejarahnya sebelum menjadi sekda Provinsi Jawa Barat, beliau adalah Sekda Sumedang. Ketika ingin jadi Sekda Sumedang, dia memelas tengah malam ke rumah saya," beber Erwan.
"Bupati saat itu tidak mau Herman menjadi Sekda. Saya tiga kali lobi Bupati untuk menerima saudara Herman jadi Sekda. Sekarang sudah jadi Sekda ke Sumedang, terus jadi Sekda Provinsi," lanjutnya.
Erwan lantas merasa perannya sudah diambil oleh Sekda dengan mengabaikan pekerjaan administratif di Pemprov Jabar.
"Jangan ambil alih kerjaan orang. Sementara kerjaan sendiri gak dikerjakan. Mohon maaf. Saya selama ini diserang oleh netizen-netizennya, Sekda. Silakan serang lagi saya sekarang, Saya gak takut," tuturnya.
"Bukan tidak boleh kerja di lapangan. Tetapi ya Sekda itu kan seharusnya mengoordinasi, rapim dengan kepala dinas, bagaimana mengkoordinasikan program-program yang dibuat oleh Pak Gubernur, oleh saya. Bukan di lapangan," sambungnya.
Baca juga: Cerita Pencuri Perangkat Tower Telkomsel di Bireuen, Jual Rp 3 Juta Lalu Dikirim ke Jawa Barat
Sebelumnya, keretakan hubungan antara Wagub dan Sekda ini secara jelas terjadi saat sidang paripurna DPRD Jabar pada Kamis (19/6/2025) lalu.
Saat itu Erwan menuding Herman jarang hadir dalam rapat paripurna hingga jarang berada di kantor.
"Dan juga sekalian tanyakeun kamana wae (tanyain kemana aja) Sekda gitu," ucap Erwan.
"Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor nggak pernah ada, coba tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terima kasih," imbuhnya.
Saat menanggapi hal itu, Herman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan ketidakhadirannya karena sedang menjalankan tugas dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
"Hatur uninga, patali jadwal Pak Gubernur sareng disposisi beliau tiasa ditingal di update protokol. (Dikarenakan bentrok dengan jadwal pak gubernur dan disposisi beliau, bisa dilihat dilihat di update protokol)," ujar Herman.