Dedi Mulyadi pun turut buka suara soal hal ini.
Dedi menyebutkan bahwa saat kegiatan paripurna memang dirinya menugaskan Erwan.
"Pada waktu kemarin tidak hadir paripurna, pada waktu itu saya lagi ada tugas kemudian di paripurna saya menugaskan wakil gubernur," terang pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu.
Sementara pada saat bersamaan, ada kunjungan kerja Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, serta Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono ke lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jabar.
"Ada Menko melihat bencana pergeseran tanah di Purwakarta. Saya harus nugasin siapa? Kalau Menko minimal harus didampingi Sekretaris Daerah, itu bagian dari menghormati pemerintah pusat. Jadi bagi tugas," papar KDM.
"Sekda Jabar itu cerdas, pandai mengambil keputusan dan eksekutor. Biasanya Sekda itu administratif. Nah, Sekda Jabar itu bukan hanya administratif, dia berani dan pasang badan maju ke depan," tambahnya.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi memaparkan latar belakang Herman yang merupakan kalangan semi militer, karena merupakan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Herman juga diketahui pernah menjadi seorang tentara dengan menjabat sebagai Perwira Pertama pada Korem 163/Wirasatya, Kodam IX/Udayana, Bali pada 1992.
Herman kemudian menjadi Perwira Intelijen Kodim 1619/Tabanan, Kodam IX/Udayana, Bali, pada 1993-1994.
Sekda Jabar itu juga diketahui menempuh pendidikan di Sekolah Perwira Wajib Militer di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Pusat.
"Jadi menang petarung, dia bukan hanya orang administratif, orang lapangan," sebut KDM.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)