“Bersama lima warga lokal melakukan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR),” kata dia melalui keterangan tertulis.
Ia menjelaskan, rombongan tersebut berangkat dengan dua speedboat pada pukul 11.00 WIT.
Namun, saat perjalanan kembali dari lokasi, salah satu kapal terbalik akibat gelombang pasang dan angin kencang.
Lima mahasiswa selamat, satu meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian.
"Sejauh kita terus melakukan upaya koordinasi maksimal dalam proses pertolongan dan pencarian untuk korban yang belum ditemukan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya beserta pihak fakultas terkait tengah berkoordinasi dengan Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, serta Kagama Maluku untuk memastikan penanganan darurat, serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa yang terdampak.
"UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," ujarnya.
Ia juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya almarhum Septian Eka Rahmadi.
Menurutnya, mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM tersebut merupakan sosok muda penuh potensi dan semangat.
"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan," ujarnya.
Menurut Rustamadji, Eka dikenal sebagai pribadi yang cerdas, bersahaja, dan berkomitmen dalam proses belajar dan mengabdi untuk masyarakat.
"Kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat tetapi juga bagi rekan sejawatnya di KKN-PPM Unit Manyeuw," katanya.
Baca juga: Muhammad Bagas Saputra Pemuda Sukabumi Korban TPPO di Kamboja, Disiksa dan Diminta Tebusan Rp40 Juta
Baca juga: Harga Emas Per Mayam Hari Ini di Banda Aceh Makin Panas! 2 Juli 2025 Melonjak Tajam, Dijual Segini
Baca juga: Banda Aceh Masih Jadi Daerah Terpanas di Indonesia, BMKG Catat Suhu Capai 36,4 Derajat Celsius