Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Aceh, Yudi Triadi, SH MH didampingi oleh Bupati Bireuen, H Mukhlis ST bersama Forkopimda, Jumat (4/7/2025) melaunching program Adhyaksa Peduli Stunting yang berlangsung di lapangan bola kaki Desa Jangka Alue, Kecamatan Jangka, Bireuen.
Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak lepas dari peran Kepala Puskesmas (Kapus) Jangka, Mursal SKM, Camat Jangka, Alfian S Sos dan tenaga medis lainnya serta berbagai kalangan termasuk Dinkes Bireuen. Kepala Puskesmas Jangka, Mursal SKM terlihat tidak tenang dan selalu melekat dengan Camat Jangka, Alfian S Sos memantau, mengkoordinir agar acara sukses.
Mursal SKM putra Jangka kelahiran 13 Nopember 1974 lalu mengatakan, ia tidak tahu persis asal muasal penunjukkan Jangka sebagai acara launching program Adhyaksa peduli stunting. “Mendapat informasi dari
Kajari Bireuen Pak Munawal tentang pemilihan lokasi launching ya siap kami dilaksanakan,” ujarnya.
Mantan Kepala Labkesda Dinkes Bireuen, Kapus Cot Ijue, dan juga Kapus Kutablang Bireuen ini mengatakan, begitu ditetapkan dan dapat tugas langsung koordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas Jangka dan para bidan desa masing-masing, Camat Jangka, perangkat desa dan lainnya.
“Mendirikan panggung dan menyediakan tenda dan peralatan pendukung di lapangan berkat kerjasama berbagai pihak dan sukses,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut dihadirkan 10 kaum ibu hamil yang termasuk Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan 10 balita kategori stunting bersama orang tuanya.
Belasan tenaga medis standby di tenda yang telah disediakan, beberapa peralatan timbangan bayi dibawa ke lokasi untuk menimbang berat badan bayi.
Menjawab Serambinews.com, sejak acara dimulai terlihat mondar-mandir bersama Camat Jangka, Mursal mengaku melakukan koordinasi dengan rekan-rekan medis dan lainnya agar acara berjalan lancar, apalagi dihadiri Kajati, Bupati Bireuen dan unsur Forkopimda.
Pria beristrikan Mutia, bidan di Puskesmas Peusangan dan sudah memiliki tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan ini mengatakan, kepercayaan diberikan pimpinan menjadi tanggung.jawab penuh, maka sebelum acara selesai saling koordinasi.
Puskesmas Jangka membawahi 46 desa, jumlah dokter umum sebanyak enam orang dan dua dokter gigi serta puluhan tenaga medis lainnya.
Di Jangka, katanya, data sementara hasil pendataan tenaga kesehatan ada 20 balita kategori stunting, kemudian ada 13 orang ibu hamil dalam kategori KEK, banyaknya kasus stunting dan KEK karena tenaga kesehatan melakukan intervensi dan turun ke desa desa melakukan tugasnya, sehingga data diperoleh dan akurat.
Menjelang acara selesai katanya baru merasa lega dan launching berjalan lancar berkat dukungan berbagai pihak. “Pertemuan memang tidak begitu besar, tapi memberikan makna luas dalam hal penanganan
stunting, koordinasi dan juga silaturahmi,” ujarnya lega karena rangkaian acara sebagaimana diatur panitia berjalan lancar. (*)