Berita Kutaraja

Fraksi di DPRK Banda Aceh Sampaikan Pandangan Terkait Raqan RPJM, Minta Akomodir Persoalan Krusial

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANDANGAN FRAKSI - Enam fraksi di DPRK Banda Aceh menyampaikan pandangan terhadap Raqan RPJM Kota Banda Aceh Tahun 2025-2029. di gedung DPRK setempat, Jumat (17/7/2025).

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Enam fraksi di DPRK Banda Aceh menyampaikan pandangan terhadap Rancangan Qanun (Raqan) Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh Tahun 2025-2029.

Penyampaian pandangan fraksi itu dilakukan dalam Sidang Paripurna di gedung DPRK setempat, Jumat (17/7/2025).

Sidang Paripurna itu dihadiri oleh Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, ST, didampingi Wakil Ketua I, Daniel Abdul Wahab, SPd, dan Wakil Ketua II, Dr Musriadi Aswad, SPd, MPd, serta Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah Mukhlis.

Raqan ini disusun untuk menjabarkan visi dan misi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal-Afdhal Khalilullah, dalam membangun Kota Banda Aceh.

Dalam pandangannya, fraksi di DPRK Banda Aceh menekankan agar penyusunan Raqan RPJM itu dapat mengakomodir sejumlah persoalan krusial di Banda Aceh, sehingga dapat memberikan dampak kepada warga kota.

Fraksi PKS dalam pandangannya yang dibacakan oleh Tuanku Muhammad menyampaikan, penganggaran pembangunan di setiap OPD harus realistis dan sesuai dengan prioritas pembangunan. 

Penganggaran ini harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan harus dapat diimplementasikan dengan baik. 

Juga harus ada pemeratan dan berkeadilan sesuai dengan target program dan pembangunan yang ingin di Kota Banda Aceh untuk 5 tahun mendatang.

Baca juga: Pandangan Raqan RPJM, Fraksi PAN Sorot Promosi Wisata dan Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh

Kata politisi muda ini, RPJM Kota Banda Aceh harus selaras dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), RPJM Provinsi Aceh, dan dokumen perencanaan lainnya. 

Hal ini guna memastikan bahwa pembangunan Kota Banda Aceh sejalan dengan pembangunan nasional dan Provinsi Aceh.

Sementara Fraksi PAN dalam pandanganya yang dibacakan oleh Zidan Al Hafidh menyampaikan, bahwa saat ini promosi wisata Kota Banda Aceh juga masih belum maksimal karena tidak adanya event tahunan yang menjadi ciri khas Kota Banda Aceh. 

Event tahunan dengan skala besar akan dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan untuk datang ke Banda Aceh.

Kata anggota dewan muda ini, meningkatnya kunjungan wisatawan akan menstimulasi sektor-sektor ekonomi kota. 

Di samping itu, Kota Banda Aceh juga belum memiliki keunikan yang melekat pada karakter kota. 

Halaman
123

Berita Terkini