Aceh Tamiang

Promosikan Wisata Pantai Rukui Aceh Tamiang, Pelajar Hasilkan Suvenir dari Cangkang Kerang

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUVENIR - Rusnani memperlihatkan suvenir bingkai cermin yang terbuat dari kulit kerang hasil karya pelajar di stan KKKS Wilayah V.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kerajinan tangan dari cangkang kerang hasil karya pelajar di wilayah pesisir ditampilkan dalam Festival Cahaya Pendidikan 2025.

Produk kreasi para pelajar ini dipajang di stan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Wilayah V yang meliputi dua kecamatan, Manyakpayed dan Bandamulia.

“Stan kami berisi edukasi alat peraga dan juga ada keterampilan pelajar yang seluruhnya terbuat dari hasil alam Pulau Rukui,” kata Rusnani, petugas stan yang juga Kepala SD Negeri Payarahat, Minggu (27/7/2025).

Keterampilan yang disajikan berupa suvenir yang seluruhnya terbuat dari kulit kerang. Suvenir ini berupa gantungan, vas bunga dan bingkai cermin yang ditata sangat rapi.

Ada alasan tersendiri dipilihnya kulit kerang sebagai bahan utama keterampilan para pelajar, yakni untuk membantu mempromosikan objek wisata Pulau Rukui.

“KKS Wilayah Lima berada di Kecamatan Bandamulia, di mana di situ ada Pulau Rukui yang sangat indah,” ungkapnya.

Rusnani memastikan akses jalan ke Pulau Rukui sudah sangat mendukung bagi pelancong yang ingin menikmatik suasana pantai khas Aceh Tamiang. “Kami bangga memiliki objek wisata yang sangat indah, makanya anak-anak atas inisiatif sendiri membuat suvenir yang terbuat dari alam Bandamulia,” kata Rusnani.

Baca juga: Pengunjung Membludak, Spanduk Raksasa Dipasang di Pantai Dadakan Aceh Tamiang

Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (P) Armia Pahmi memberi apresiasi tinggi atas kegiatan ini karena dinilainya sebagai terobosan dalam meningkatkan kemampuan guru. Selain itu dia menilai kegiatan ini membangun komunikasi tenaga didik dengan murid lebih baik.

“Saya minta para guru untuk terus kreatif dan inovatif dalam mendidik generasi Aceh Tamiang agar mampu menjadi anak-anak hebat di masa depan,” kata Armia.

Dia mengingatkan kalau guru bukan sekadar pengajar, melainkan penyulut cahaya, penuntun jalan, dan penjaga masa depan anak-anak. Ia meminta para pendidik untuk menanamkan cita-cita tinggi kepada siswa tanpa memandang latar belakang orang tua, sebab setiap anak Aceh Tamiang memiliki peluang menjadi hebat di masa depan.

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum lahirnya inovasi dan penguatan semangat para pejuang pendidikan di Aceh Tamiang,” ujar Armia.

Sementara ketua panitia, Fitriana Sari menyampaikan festival ini menyuguhkan tiga kategori kegiatan, yaitu pameran cahaya pendidikan, fashion show daur ulang dan anugerah tenaga pendidik. Seluruh kegiatan ini dipastikannya berkaitan erat dengan modul ajar karena guru dilibatkan sebagai peserta.

“Selama ini guru membuat media pembelajaran, nah dalam festival ini media pembelajaran tersebut dipamerkan,” kata Fitri.

Fitri yang menjabat Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Aceh Tamiang menyampaikan tujuan dipamerkannya media pembelajaran ini agar bisa lebih di kenal secara umum, terutama bagi para murid. Dan juga termasuk guru agar ke depannya bisa merancang media pembelajaran yang lebih inovatif lagi.

Halaman
12

Berita Terkini