Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM - Sosok Mulyono belakangan ini menjadi pusat perhatian publik setelah muncul tudingan bahwa ia hanyalah seorang calo tiket terminal dan bukan teman kuliah mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tudingan ini, yang disuarakan oleh pengacara senior Surakarta Muhammad Taufiq dan pegiat media sosial dokter Tifa, menyebut Mulyono sebagai "Wakidi" yang berprofesi sebagai calo tiket di terminal.
Namun, di tengah keraguan yang coba dibangun oleh keduanya, Mulyono tampil membantah tuduhan tersebut secara tegas.
Didampingi oleh Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, Mulyono memberikan klarifikasinya.
"Nah ini dia Pak Mulyono, yang dibilang sebagai calo tiket terminal, sampai Pak Taufiq itu pergi cari tahu ke terminal," kata Dian Sandi melalui unggahan di akun Instagramnya pada Senin, 28 Juli 2025.
"Ternyata, dijawab sama orang terminal, saya tidak pernah melihat orang ini begitu dilihatkan foto. Karena mereka sedang fitnah-fitnah aja," sambungnya, menepis kabar miring tersebut.
Dian Sandi kemudian memberikan kesempatan kepada Mulyono untuk menjelaskan kegiatan yang ia lakukan setelah menamatkan kuliahnya.
Mulyono menjelaskan bahwa selepas menyelesaikan studinya di UGM, ia langsung memilih jalur merantau dan berkarier di berbagai wilayah di Indonesia.
"Saya selesai kuliah tuh langsung di Pulau Mentawai, dari Mentawai ya keliling lah sampai Maluku, Sulawesi, Papua dan terakhir di Jambi," ujarnya.
Saat Dian Sandi melontarkan pertanyaan mengenai tuduhan sebagai calo tiket, Mulyono hanya bisa tertawa lepas.
"Ha..ha..ha.. Kalau beli (tiket) pernah pak," jawabnya santai diikuti tawa, menunjukkan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara pada acara reuni, Mulyono juga sempat menjelaskan mengenai kesibukannya setelah lulus.
Ia mengaku sebagai pekerja swasta yang tidak pernah pensiun, dengan rekam jejak karier yang berpindah-pindah dari Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua, hingga terakhir di Jambi.
"Saya kan orang swasta jadi enggak pernah pensiun. Saya kerja di bidang kehutanan, saya di lapangan seperti survei, inventarisasi area-area," pungkasnya, seperti dikutip dari Kompas TV.