Berita Aceh Tamiang

Gelar Edukasi Wawasan Kebangsaan, Pramuka Hadirkan Eks Napi Terorisme Sebagai Narasumber

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EKS NAPI TERORISME - Rahmad Shaleh Siregar, mantan narapidana teroris (napiter) tampil mengenakan seragam Pramuka ketika dihadirkan sebagai narasumber Edukasi Wawasan Kebangsaan yang digelar Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang, Rabu (30/7/2025).

Ada 70 orang peserta yang hadir dalam kegiatan ini dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Aceh Tamiang menggelar kegiatan edukasi wawasan kebangsaan dan pencegahan radikalisme dengan menghadirkan mantan narapidana terorisme (napiter) sebagai narasumber.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karangbaru, Rabu (30/7/2025).

Ada 70 orang peserta yang hadir dalam kegiatan ini dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda.

Ketua panitia sekaligus Ketua Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang, Agus Salim, mengatakan kegiatan ini digelar untuk mendidik anggota Pramuka Penegak agar tidak terjerumus ke dalam ideologi yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tujuannya jelas, agar anak-anak ini tetap menjaga keutuhan NKRI.

Kita hadirkan narasumber yang pernah terlibat, seperti mantan GAM dan mantan napiter, agar kesalahan yang pernah terjadi tidak diulangi oleh generasi berikutnya,” ujar Agus Salim.

Baca juga: Dari Kolam Ikan ke Kebun Pepaya, Danrem 012 Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodim 0107/Aceh Selatan

Eks napiter Rahmad Shaleh Siregar, yang menjadi narasumber, membagikan kisahnya bergabung dengan Jamaah Islamiyah dan proses hukum yang ia jalani hingga akhirnya menyadari kesalahannya.

“Yang saya sampaikan adalah pengalaman saya secara historis, kenapa bisa bergabung.

Harapannya, jika mereka menghadapi situasi yang pernah saya alami, mereka bisa memilih sikap yang benar dan tidak masuk ke organisasi yang menyimpang,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu peserta kegiatan, Dista Tiara Irawan, mengaku terkesan dengan kegiatan ini.

“Kesannya jadi bertambah ilmunya, kagum dengan kisah narasumbernya, dan bisa lebih banyak tahu tentang terorisme dan radikalisme,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ideologi generasi muda dari pengaruh paham radikal serta menumbuhkan semangat kebangsaan menuju generasi emas Indonesia. (*)

Baca juga: Polisi Masih Kejar Pelaku Dugaan Pembunuhan Pria di Aceh Barat

 

Berita Terkini