Bayangkan, dalam gelap malam hanya dengan modal cahaya dari pemantik api bisa mengetahui tandan buah segar (TBS) kelapa sawit matang sasarannya.
Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Istilah maling paling keren adalah ninja sawit.
Setidaknya jika dibandingkan dengan istilah pencuri lain yang disamakan dengan nama-nama binatang.
Misalnya, maling yang menyasar muatan truk disebut bajing loncat.
Bahkan maling uang rakyat notabene pelakunya memiliki stratifikasi sosial tinggi di tengah masyarakat disebut tikus berdasi.
Alih-alih mendapat julukan nama hewan, istilah maling sawit malah disamakan dengan spionase jaman kekaisaran Jepang,
Jangan-jangan karena maling sawit disamakan dengan spionase, ketika melakukan aksi pencurian tidak merasa bersalah atau malu.
Malah merasa keren, karena ketika melakukan aksi tengah malam tidak merasa lagi mencuri.
Tapi merasa tengah menjalankan misi rahasia, layaknya seorang mata-mata zaman kekaisaran Jepang.
Belum ada literasi, awal mula munculnya istilah ninja untuk maling sawit.
Sebab, dalam melakukan aksinya maling sawit tidak menggunakan uniform ninja.
Dalam menjalankan aksinya juga tidak melulu tengah malam.
Malah ada yang nekat dilakukan siang hari, terutama saat menyasar kebun jauh dari permukiman penduduk.
Cerita Mantan Ninja Sawit