Liputan Eksklusif Aceh

Cerita Mantan Ninja Sawit di Aceh Singkil, Bermodal Pemantik Api Siap Beraksi Dimalam Hari

Penulis: Dede Rosadi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TBS KELAPA SAWIT: Tumpukan tanda buah segar kelapa sawit hasil produksi kebun masyarakat Aceh Singkil. Pencurian oleh ninja sawit juga marak terjadi di Aceh Singkil. Pelaku biasanya beraksi malam hari atau saat penjaga kebun sawit lengah.

Bayangkan, dalam gelap malam hanya dengan modal cahaya dari pemantik api bisa mengetahui tandan buah segar (TBS) kelapa sawit matang sasarannya.

Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Istilah maling paling keren adalah ninja sawit. 

Setidaknya jika dibandingkan dengan istilah pencuri lain yang disamakan dengan nama-nama binatang. 

Misalnya, maling yang menyasar muatan truk disebut bajing loncat. 

Bahkan maling uang rakyat notabene pelakunya memiliki stratifikasi sosial tinggi di tengah masyarakat disebut tikus berdasi.

Alih-alih mendapat julukan nama hewan, istilah maling sawit malah disamakan dengan spionase jaman kekaisaran Jepang, 

Jangan-jangan karena maling sawit disamakan dengan spionase, ketika melakukan aksi pencurian tidak merasa bersalah atau malu. 

Malah merasa keren, karena ketika melakukan aksi tengah malam tidak merasa lagi mencuri. 

Tapi merasa tengah menjalankan misi rahasia, layaknya seorang mata-mata zaman kekaisaran Jepang. 

Belum ada literasi, awal mula munculnya istilah ninja untuk maling sawit. 

Sebab, dalam melakukan aksinya maling sawit tidak menggunakan uniform ninja. 

Dalam menjalankan aksinya juga tidak melulu tengah malam.

Malah ada yang nekat dilakukan siang hari, terutama saat menyasar kebun jauh dari permukiman penduduk. 

Cerita Mantan Ninja Sawit

KEBUN SAWIT: Perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di kawasan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (31/7/2025). (SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI)
Halaman
1234

Berita Terkini