Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Di ujung barat Indonesia, berdiri sebuah monumen bersejarah yang tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sabang, tapi juga ikon nasional yakni Monumen Kilometer Nol Indonesia.
Tugu setinggi 43,6 meter ini menandai titik awal rentang panjang Nusantara, dari Sabang hingga Merauke.
Dibangun di tengah hutan lindung yang menghadap langsung ke Selat Malaka.
Monumen Nol Kilometer menghadirkan pesona dramatis sekaligus filosofis.
Bentuknya unik lingkaran berjeruji dengan puncak menyempit menyerupai mata bor.
Di atasnya, patung Garuda menggenggam angka nol, melambangkan titik awal perjalanan Indonesia.
Baca juga: Omzet Pedagang Souvenir di KM Nol Sabang Tembus Rp20 Juta Saat Libur Panjang
Perpaduan warna biru-putih monumen dengan hijau hutan di sekitarnya semakin menegaskan keindahan yang menawan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Junizar, menegaskan bahwa Monumen Nol Kilometer bukan hanya milik masyarakat Sabang, melainkan simbol kebangsaan seluruh rakyat Indonesia.
“Monumen Kilometer Nol adalah simbol kebangsaan yang luar biasa.
Kami berupaya menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan kawasan ini agar tetap menjadi destinasi unggulan, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujar Junizar saat ditemui, Selasa (19/8/2025).
Setiap akhir pekan, kawasan Monumen Nol Kilometer dipadati pengunjung.
Baca juga: Monumen Kilometer Nol, Ikon Sabang yang Wajib Dikunjungi
Marlina, pedagang setempat, menyebut jumlah wisatawan bisa mencapai ratusan orang per hari, terlebih saat libur panjang.
“Banyak yang datang untuk berswafoto di tugu, mencicipi kuliner lokal, atau membeli oleh-oleh khas Sabang.
Souvenir seperti kaos dan gantungan kunci paling banyak dicari,” tuturnya.