Gempa Rusia

Gunung Berapi di Kamchatka Meletus Usai 600 Tahun Tidur,Dampak Gempa Rusia?

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi erupsi gunung api. Gunung berapi Klyuchevskoy di Rusia meletus menyusul benncana gempa di Kamchatka.

 "Ini adalah letusan pertama Gunung Krasheninnikov yang tercatat secara historis dalam 600 tahun," ujar Olga Girina, kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka, kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti.

SERAMBINEWS.COM - Kamchatka, Rusia terletak tepat di Cincin Api Pasifik, zona seismik aktif yang mengelilingi Samudra Pasifik dan bertanggung jawab atas sebagian besar gempa bumi serta letusan gunung berapi di dunia.

Gempa terkuat yang pernah tercatat di kawasan ini terjadi pada tahun 1952, dengan magnitudo 9,0  dan memicu tsunami besar.

Mengutip as.com, Kamchatka terletak di antara Laut Bering dan Samudra Pasifik.

Kamchatka merupakan salah satu wilayah paling timur Rusia, tepat di seberang perairan Alaska.

Semenanjung ini membentang sekitar 1247 km panjangnya dan 443 lebarnya.

Meski luas, Kamchatka hanya dihuni oleh sekitar 400.000 orang.

Kamchatka adalah pusat aktivitas vulkanik, dengan 160 gunung berapi—29 di antaranya masih aktif.

Gunung yang paling menonjol adalah Klyuchevskoy, sebuah stratovolcano (jenis gunung berapi yang berbentuk kerucut tinggi) yang telah meletus lebih dari 100 kali dalam 3.000 tahun terakhir. 

Bagi sebagian masyarakat Pribumi, kawasan ini dianggap suci, tempat kelahiran dunia yang mistis.

 Kurang dari seminggu setelah gempa bermagnitudo 8,8 yang memicu peringatan tsunami di seluruh Samudra Pasifik, sebuah gunung berapi di timur jauh Rusia meletus pada Minggu (3/8/2025), memuntahkan abu panas ke langit.

Rekaman Drone Kondisi Pulau Kurilsk Rusia Pasca Diterjang Tsunami 4 M yang Dipicu Gempa 8,8 SR (SCREENSHOT YOUTUBE SERAMBINEWS)

Baca juga: Gempa 8, 8 SR Guncang Rusia, Air Laut Hantam Daratan hingga 200 Meter

Ini adalah kali pertama dalam ratusan tahun gunung tersebut mengalami erupsi.

Gunung Berapi Krasheninnikov, yang terletak di Semenanjung Kamchatka, menyemburkan abu setinggi 6 kilometer, menurut staf di Cagar Alam Kronotsky, seperti dikutip dari Associated Press.

 Gambar-gambar letusan yang dirilis media pemerintah Rusia memperlihatkan awan abu tebal membubung tinggi dari kawah gunung tersebut.

"Api menyebar ke arah timur dari gunung berapi menuju Samudra Pasifik," tulis Kementerian Darurat Kamchatka melalui Telegram saat letusan terjadi.

"Tidak ada wilayah berpenduduk di sepanjang jalurnya, dan tidak ada hujan abu yang tercatat di area permukiman."

Letusan ini disertai gempa bermagnitudo 7,0, yang sempat memicu peringatan tsunami di tiga wilayah Kamchatka.

Namun, Kementerian Layanan Darurat Rusia kemudian mencabut peringatan tersebut.

 "Ini adalah letusan pertama Gunung Krasheninnikov yang tercatat secara historis dalam 600 tahun," ujar Olga Girina, kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka, kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti.

Meski begitu, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution yang berbasis di AS, letusan terakhir Krasheninnikov terjadi pada tahun 1550, atau sekitar 475 tahun lalu.

Belum jelas alasan perbedaan catatan tersebut.

Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka menyampaikan bahwa aktivitas erupsi masih dapat berlanjut, meskipun intensitasnya mulai menurun.

Baca juga: Air Laut di Hawaii Mendadak Surut Dampak Gempa Rusia, Sirine Peringatan Tsunami Meraung-raung

Apakah Erupsi Terkait dengan Gempa Besar Pekan Lalu? Ini Kata Pakar

Mengutip NPR, Gunung Krasheninnikov terletak sekitar 230 km di utara episentrum gempa besar yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada 30 Juli 2025.

Gempa berkekuatan 8,8 itu termasuk dalam daftar sepuluh gempa terbesar yang pernah tercatat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Gempa tersebut memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah Pasifik, termasuk Indonesia, Jepang, Hawaii, dan pesisir California.

 Meskipun tergolong sangat kuat, dampak kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil.

Para peneliti kini tengah mempelajari alasan di balik gempa tersebut hanya memicu tsunami kecil, berbeda dengan peristiwa seperti Gempa Tohoku bermagnitudo 9,1 yang melanda Jepang pada 2011 dan menewaskan ribuan orang.

Menurut Harold Tobin, profesor seismologi dan bahaya geologi dari Universitas Washington sekaligus direktur Jaringan Seismik Pasifik Barat Laut, aktivitas vulkanik terbaru di Kamchatka kemungkinan memiliki keterkaitan dengan gempa tersebut.

"Ini jelas merupakan kebetulan yang menarik. Atau mungkin bukan kebetulan sama sekali," ujar Tobin kepada NPR.

Tobin meragukan gempa itu sendiri sebagai pemicu utama letusan.

Namun, ia menjelaskan bahwa jika Gunung Krasheninnikov memang sudah berada di ambang erupsi, maka gelombang seismik dari gempa tersebut bisa menjadi pemicu tambahan.

"Letusannya mungkin tidak terlalu ekstrem," kata Tobin.

"Namun demikian, gelombang seismik yang merambat melalui Bumi tentu dapat memengaruhi sistem bawah tanah, termasuk magma yang berada di celah-celah batuan di dalam gunung berapi."

Baca juga: 10 Tsunami Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Tsunami Aceh Paling Dahsyat

Daratan yang Dulu Terlarang

Selama era Soviet, Kamchatka tertutup bagi orang asing karena kepentingannya yang strategis secara militer.

Bahkan hingga kini, wilayah ini tetap terpencil, sekitar delapan jam penerbangan dari Moskow dan dipisahkan oleh sembilan zona waktu.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Kamchatka mulai menarik perhatian berkat keajaiban alamnya dan berbagai penemuan ilmiah.

Pada tahun 1997, UNESCO menetapkan lanskap vulkanik Kamchatka sebagai Situs Warisan Dunia.

Sejak saat itu, para ahli geologi telah menemukan berbagai mineral langka di wilayah ini, termasuk petrovite, senyawa berwarna biru cerah yang ditemukan di dekat lubang vulkanik aktif.

"Di sinilah Anda mungkin menemukan satu atau dua mineral baru setiap bulan," kata Joël Brugger, profesor geosains di Universitas Monash, dalam wawancara dengan BBC.

Kamchatka juga kaya akan sumber daya alam seperti emas, tungsten, platinum, dan pirit.

Dalam sebuah bab sejarah Perang Dingin yang kurang dikenal, Uni Soviet bahkan menggunakan semenanjung ini untuk menguji wahana penjelajah bulan. 


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Berapi di Kamchatka, Rusia, Meletus untuk Pertama Kalinya dalam 600 Tahun, 

Baca juga: Gelombang Tsunami Ke-4 Terjang Kota di Rusia Secara Beruntun, ketinggiannya Capai 3 Meter

Berita Terkini