SERAMBINEWS.COM, MEULABOH -  Proyek Strategis Nasional (PSN) Irigasi Lhok Guci di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, masih menjadi tanda tanya besar. Proyek ini telah melewati empat masa kepemimpinan Presiden, dimulai dari Megawati Soekarnoputri hingga kini di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Dr. Kurdi, menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah dikucurkan sekitar Rp850 miliar. Namun, untuk menyelesaikan secara menyeluruh dan fungsional, pemerintah masih membutuhkan dana sekitar Rp2,5 triliun lagi.

Baca juga: Bupati Aceh Barat Jenguk Bayi Penderita Bocor Jantung Asal Woyla Barat yang Dirawat di Jakarta

Irigasi Lhok Guci dirancang untuk mengairi lebih dari 12.000 hektare lahan sawah di Aceh Barat. Keberadaannya sangat penting dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Dr. Kurdi juga menambahkan bahwa ini bukan sekadar proyek biasa, melainkan proyek strategis nasional yang manfaatnya menyentuh langsung kehidupan petani dan ketahanan pangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan Aceh Barat, Darwis, menegaskan bahwa masalah pembebasan lahan kini sudah semakin terarah. Darwis berharap pemerintah pusat segera mengalokasikan anggaran tambahan agar proyek ini tidak terus tertunda.

Baca juga: Buaya belum Berhasil Ditangkap, Perangkap Dipindahkan ke Sungai Beureugang Aceh Barat

Menanggapi hal ini, Anggota DPD RI, Sudirman atau Haji Uma, menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proyek tersebut di tingkat pusat. Menurutnya, proyek ini sudah terlalu lama berjalan tanpa kejelasan akhir, sehingga ia akan mendorong pemerintah pusat agar segera menuntaskan pembangunan demi kepentingan masyarakat Aceh Barat.

Dengan adanya tambahan anggaran dan dukungan lintas lembaga, masyarakat Aceh Barat berharap Irigasi Lhok Guci dapat segera mengalirkan manfaat, bukan hanya janji pembangunan yang tak kunjung usai.