Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh faktor-faktor teknis seperti biaya pengiriman, operasional di masing-masing daerah, serta tingkat permintaan lokal.
Meski ada variasi harga antar wilayah, harga nasional dari Antam tetap menjadi acuan utama dalam perdagangan emas batangan di dalam negeri.
Kondisi ini membuka peluang baru bagi masyarakat yang ingin memulai investasi di instrumen emas.
Harga yang lebih rendah bisa dimanfaatkan untuk membeli saat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing masih berfluktuasi dan tekanan inflasi belum mereda.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap dipercaya sebagai salah satu aset paling stabil.
Emas memiliki karakteristik sebagai pelindung nilai (safe haven), karena nilainya cenderung bertahan bahkan saat situasi ekonomi sedang tidak kondusif.
(Serambinews.com/Gina Zahrina)