Kajian Islam

Tunda Mandi Junub Usai Berhubungan Suami Istri Malam Hari Dibolehkan, Tapi Harus Lakukan Adab Ini

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASANGAN SUAMI ISTRI - Hukum menunda mandi junub setelah melakukan hubungan suami-istri di malam hari dibolehkan, tapi harus lakukan adab-adab berikut.

SERAMBINEWS.COM - Kehidupan berumah tangga dalam Islam tak lepas dari dinamika sehari-hari, termasuk momen intim bersama pasangan di malam hari.

Namun, tak jarang rasa kantuk dan lelah yang mendera usai berhubungan suami istri membuat sepasang suami istri dihadapkan pada sebuah dilema, haruskah langsung mandi wajib saat itu juga, atau bolehkah menundanya hingga esok pagi?

Pertanyaan klasik ini sering kali dipendam, padahal jawabannya penting untuk diketahui.

Mandi wajib atau mandi junub usai berhubungan suami istri adalah sebuah kewajiban dalam Islam, sebagai bagian dari proses bersuci dari hadas besar sebelum melakukan ibadah.

Namun, kenyataan di lapangan tak selalu berjalan ideal. 

Beberapa pasangan kerap memilih untuk tidur terlebih dahulu dan menunda mandi junub hingga pagi hari.

Alasan seperti cuaca dingin, kondisi fisik yang terlalu lelah, atau bahkan rasa malas, menjadi pemicu penundaan ini.

Lantas, bagaimana hukumnya dalam Islam? Apakah menunda mandi junub diperbolehkan?

Secara syariat, menunda mandi junub hingga esok pagi tidaklah dilarang, asalkan ada syarat yang harus dipenuhi. 

Lalu apa saja ketentuannya? Simak selengkapnya dalam artikel yang telah dirangkum Serambinews.com berikut.

Baca juga: Sahkah Puasa Jika Lupa Mandi Junub Karena Bangun Kesiangan? Begini Kata UAS

Hukum menunda mandi wajib usai berhubungan suami istri

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (10/7/2025), Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa secara fikih, seseorang yang berada dalam keadaan junub di malam hari diperbolehkan menunda mandi wajib mereka. 

Artinya, tidur dalam kondisi hadas besar adalah sah, selama belum tiba waktu salat yang mewajibkan bersuci.

Penjelasan ini, menurut Arsad, dapat ditemukan dalam kitab Fathul Bari Li Ibni Rajab, Jilid 1, halaman 346, yang menyatakan:

"Sungguh seorang yang tengah dalam junub diperbolehkan menunda mandi junubnya selama waktu salat tidak hampir baginya."  bunyi kitab tersebut.

Pandangan ini juga diperkuat oleh hadis sahih riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, yang bersumber dari sahabat Abu Hurairah.

Dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Hajar As-Qalani, disebutkan bahwa suatu hari Nabi SAW bertemu Abu Hurairah yang sedang junub, dan Abu Hurairah menghindar untuk mandi terlebih dahulu.

Nabi SAW kemudian bersabda, "Maha Suci Allah, sungguh muslim itu tidak najis."

Hadis ini secara jelas menunjukkan bahwa keadaan junub tidak menjadikan seseorang najis, dan penundaan mandi dibolehkan. 

Baca juga: Adab Suami Istri Tidur Dalam Kondisi Junub Usai Berhubungan,Boleh Tunda Mandi Wajib Tapi Lakukan Ini

Adab disunahkan sebelum tidur dalam keadaan junub

Meski syariat membolehkan penundaan mandi wajib, ada beberapa sunah yang sangat dianjurkan bagi pasangan suami istri yang ingin tidur dalam keadaan junub.

Hal ini perlu dilakukan karena kaitannya dengan adab tidur dalam keadaan junub.

Berikut adab-adab yang perlu dilakukan oleh pasangan suami istri yang ingin tidur dalam kondisi masih berjunub.

1.  Berwudu terlebih dahulu

Arsad Hidayat menegaskan bahwa sunah utama sebelum tidur bagi mereka yang masih dalam keadaan junub adalah berwudhu terlebih dahulu.

Anjuran ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah:

"Sesungguhnya Nabi SAW ketika hendak makan atau tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, maka beliau wudhu."

Arsad mengatakan, para ulama juga sepakat menganjurkan wudhu sebelum tidur bagi orang yang masih berjunub. 

Hal yang sama juga berlaku jika ingin makan atau minum.

Dengan demikian, orang yang junub diperbolehkan mengakhirkan mandi wajib, selama tidak ada kewajiban mendesak.

Baca juga: Niat Mandi Wajib Sebelum Shalat Idul Fitri 2025 untuk Pria dan Wanita, Begini Tata Caranya

2.  Membersihkan kemaluan

Selain berwudhu, penting juga bagi pasangan yang hendak menunda mandi wajib setelah berhubungan suami istri untuk membersihkan kemaluan terlebih dahulu.

"Adab kedua bagi orang yang ingin tidur padahal tengah dalam keadaan [junub] adalah membasuh kemaluannya," jelas Arsad.

Penjelasan ini didasarkan pada hadis riwayat Aisyah yang mengisahkan Nabi Muhammad SAW membasuh kemaluannya terlebih dahulu sebelum berwudu dan tidur saat dalam keadaan junub.

Hadis tersebut menyatakan: "Nabi Muhammad SAW, jika hendak tidur, padahal dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kemaluannya terlebih dahulu dan lalu berwudhu sebagaimana melaksanakan wudhu untuk salat."

Dengan memahami penjelasan ini, umat muslim bisa menjalankan kehidupan berumah tangga sesuai tuntunan syariat, termasuk dalam hal adab tidur setelah berhubungan intim.

Ingatlah untuk selalu menunaikan mandi wajib sebelum waktu salat berikutnya tiba.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini