SERAMBINEWS.COM - Perang yang berkecamuk antara pasukan Israel dan Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menimbulkan korban yang signifikan di pihak militer Israel.
Puluhan ribu tentara dilaporkan mengalami luka-luka serius, bahkan ribuan di antaranya menderita gangguan kejiwaan.
Baca juga: VIDEO Rusia vs Israel Dipicu Serangan Brutal pada Diplomat Akankah Dunia Terseret ke Jurang Perang?
Menurut data yang diungkap oleh Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel, sekitar 80.000 tentara terluka akibat pertempuran sengit melawan Hamas.
Departemen tersebut saat ini merawat ribuan prajurit tersebut. Dari jumlah itu, 26.000 di antaranya didiagnosis menderita gangguan psikologis akibat trauma perang.
Situasi ini diperparah dengan meningkatnya angka bunuh diri di kalangan prajurit yang terluka.
Baca juga: VIDEO Houthi Larang Kapal Terafiliasi Israel Lewati Laut Merah
Sebagian besar kasus bunuh diri ini diyakini berkaitan dengan trauma pertempuran dan kesulitan beradaptasi setelah lama berada di zona perang.
Sebuah laporan internal juga menyebutkan, 16 tentara Israel, termasuk 7 prajurit cadangan, telah meninggal karena bunuh diri dalam tujuh bulan terakhir, terhitung sejak awal tahun 2025.
Empat dari prajurit cadangan tersebut melakukan bunuh diri pada bulan lalu.
Baca juga: VIDEO Hizbullah Tuding Pemerintah Sebagai Boneka Amerika, Tolak Senjata di Tengah Isu Kudeta!
Peningkatan kasus gangguan jiwa dan bunuh diri ini menyoroti dampak psikologis yang mendalam dari konflik yang berkepanjangan di Gaza terhadap personel militer Israel.
Pihak berwenang kini menghadapi tantangan berat untuk menyediakan perawatan dan dukungan rehabilitasi yang memadai bagi para prajurit yang terluka, baik secara fisik maupun mental.