Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pria berpakaian preman mengamuk di Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh.
Kejadian tersebut berlangsung di ruangan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Arief, pada Selasa (12/8/2025).
Kadis Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, mengatakan kelompok tersebut mengaku baru keluar dari hutan “ban teubit uteun” dan diduga meminta kejelasan proyek untuk mereka.
Baca juga: Perkim Diminta Benahi Sistem Rumah Bantuan
“Dari pengakuan, mereka menyebut diri orang-orang ‘ban teubit uteun’ dari Aceh Timur,” kata Aznal dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Aksi para pria berpakaian preman tersebut juga viral dalam sebuah video berdurasi 1 menit 16 detik.
Baca juga: Mampu Mempersatukan Ulama, Alasan Mualem Tunjuk Abu Paya Pasi Jadi Imam Besar MRB
Dilihat Serambinews.com, dalam video itu PPTK Dinas Perkim sedang duduk dikursinya.
Sementara di depannya terdapat sejumlah pria.
Di mana, seorang pria yang memakai baju dan topi hitam tampak mengamuk sambil berbicara dengan nada tinggi serta menunjuk ke arah pejabat tersebut.
Melihat situasi memanas, salah seorang pria berbaju putih yang awalnya duduk di salah satu sudut ruangan berinisiatif berdiri dan berusaha menenangkan sejumlah orang itu.
Namun, mereka tidak mendengarkan permintaan tersebut dan juga melampiaskan kemarahan kepada pria itu.
“Beberapa diantara mereka mempertanyakan proyek kepada Arief dengan nada tinggi sambil menggertak, menyepak kursi dan juga mengeluarkan kata-kata mengancam. Bahkan, ada yang menantang pihak Kepolisian,” jelas Aznal.
Baca juga: Fraksi PKB DPRA Minta BPK Audit Ulang 22 Paket Bermasalah di Dinas Perkim dan PUPR Aceh
“Mereka yang sedang marah mengatakan dengan nada keras, bahwa pihaknya tidak takut kepada siapapun, bahkan bila perlu dipersilahkan untuk memanggil Kapolda,” lanjutnya.
Dalam situasi tersebut penjabat Dinas Perkim yang duduk di kursinya tampak hanya mengangkat kedua tangannya dan tidak memberi perlawanan apapun.
Wajib ada keputusan terkait proyek
Setelah kejadian itu, lanjut Aznal, para pria tersebut bertemu dan berdialog dengan dirinya.
Setelah diberi penjelasan para pria itu berangsur meninggalkan kantor Perkim Aceh.
“Sebelumnya, salah seorang dari mereka juga sempat mengatakan wajib ada keputusan terkait proyek untuk mereka,” pungkas Aznal.
Hingga berita ini ditayangkan, Serambinews.com masih mencoba mendalami mengenai identitas kelompok tersebut serta penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Dinas Perkim Aceh: Satgas Pengawasan Rumah Bisa Hilangkan Praktik Pungli