Kegiatan yang dikemas dalam bentuk interaktif dan menyenangkan itu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya melindungi diri dari pernikahan usia anak, membangun lingkungan sekolah yang aman tanpa kekerasan, serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan pendidikan atau menentukan masa depan setelah lulus.
Gebrina Rezeki dalam paparannya menyampaikan bahwa perkawinan usia anak masih menjadi persoalan serius karena berdampak luas pada pendidikan, kesehatan, dan masa depan generasi muda.
“Perkawinan usia anak masih menjadi persoalan serius karena berdampak luas pada pendidikan, kesehatan, dan masa depan generasi muda. Perkawinan anak tidak hanya menghambat akses terhadap pendidikan dan kesehatan, tetapi juga meningkatkan risiko kekerasan, eksploitasi, serta kemiskinan. Flower Aceh sangat konsen di isu ini,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan Lencana Terang, kolaborasi antara sekolah, organisasi masyarakat, dan pemerintah semakin diperkuat dalam upaya perlindungan anak dan peningkatan kualitas pendidikan di Aceh. (*)
Baca juga: Merdeka yang Tertunda: Dari Proklamasi ke Penjajahan Nafsu dan HIV/AIDS
Baca juga: Daftar Paskibraka Pembawa Bendera hingga Komandan Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka