Kajian Islam

Doa Sujud Sahwi, Dilakukan Saat Lupa atau Ragu Jumlah Rakaat Shalat, Simak Tata Caranya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI SUJUD SAHWI - Berikut bacaan doa dan tata cara melakukan sujud sahwi.

SERAMBINEWS.COM - Berikut doa sujud sahwi dan tata cara melakukannya.

Sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan dalam shalat untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang tidak disengaja.

Berbeda dengan dua sujud utama yang merupakan bagian dari rukun shalat, sujud sahwi adalah sujud tambahan di luar rukun.

Sujud ini berfungsi sebagai bentuk keringanan bagi umat Muslim agar tidak perlu mengulang shalat dari awal jika terjadi kesalahan.

Misalnya seperti lupa atau ragu-ragu dengan jumlah rakaat, atau meninggalkan rukun shalat tertentu. 

Ada tiga kondisi utama yang menjadi penyebab dilakukannya sujud sahwi, yaitu saat menambah, mengurangi, atau ragu dalam melaksanakan shalat, baik fardu maupun sunah.

Lalu seperti apa pengerjaan sujud sahwi dan bacaannya?

Baca juga: Waktu Mustajab Berdoa di Sujud Terakhir, Bacaan Doanya: Mohon Rezeki dan Jalan Keluar

Bacaan doa sujud sahwi dan tata cara pelaksanaannya

Mengenai persoalan ini sebenarnya sudah pernah dibahas dan dijelaskan oleh Da'i atau pendakwah nasional Ustad Abdul Somad.

Video penjelasan Ustad Abdul Somad dalam kajian-kajiannya juga banyak tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk di YouTube yang diunggah oleh kanal Teman Ngaji pada 31 Juli 2017.

Berikut penjelasan Ustad Abdul Somad soal sujud sahwi, bacaan dan tata cara mengerjakannya.

Ustad Abdul Somad dalam video tersebut menjelaskan, tata cara sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat, baik sebelum atau sesudah salam.

Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”.

Begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir.

Untuk doa yang dibaca ketika melakukan sujud sahwi, lanjut Ustad Abdul Somad, ada dua versi.

Dalam mazhab Imam Syafi'i, jelasnya, doa yang dianjurkan dibaca ketika melakukan sujud sahwi yaitu:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw”

Artinya: Maha Suci Dzat yang tidak tidur dan tak lupa.

Sementara dalam mazhab lainnya, doa yang dibaca saat sujud sahwi yaitu doa yang biasa dibaca ketika melakukan gerakan sujud pada shalat.

Baca juga: Kapan Doa Sujud Sahwi Dibacakan? Sebelum atau Sesudah Salam? Ini Penjelasannya

Bacaan doa sujud sahwi versi lain yang bisa dipraktikkan yaitu:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

"Subhana rabbiyal a'laa wabihamdih"

Artinya: Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.

Waktu mengerjakan sujud sahwi

Masih dalam video yang sama, Ustad Abdul Somad juga menjelaskan mengenai waktu pengerjaan sujud sahwi. 

Dai yang akrab disapa UAS tersebut mengatakan, sujud sahwi dikerjakan sesuai dengan kapan seseorang mengingat ada kekurangan pada shalatnya.

Jika ia mengingat ada kekurangan sebelum shalatnya diakhiri dengan salam, maka sujud sahwi dikerjakan sebelum salam.

Sebaliknya, apabila kekurangan tersebut diingat ketika sudah melakukan salam, maka sujud sahwi dikerjakan setelah salam.

Hukum mengerjakan sujud sahwi

Lebih lanjut UAS menjelaskan, bahwa sujud sahwi berlaku ketika gerakan-gerakan shalat yang dikerjakan kurang atau berlebih.

Sementara hukum mengerjakan sujud sahwi, ujarnya, adalah sunnah.

Lalu bagaimana dengan shalat yang tidak disempurnakan dengan sujud sahwi tersebut?

Baca juga: Lupa Sujud Sahwi, Apakah Shalat yang Dikerjakan Tetap Sah? Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad

Dijelaskan Ustad Abdul Somad, apabila seseorang telah melakukan kesalahan pada shalatnya dan memperbaikinya dengan sujud sahwi, hal itu adalah baik.

Namun apabila tidak melakukan sujud sahwi, juga tidak mengapa lantaranya hukumnya sunnah.

"Dia sudah tegak, lalu dia duduk lagi. Kalau dia sujud sahwi, baik. Andai dia tidak sujud sahwi, shalatnya tetap sah," terang UAS.

"Karena sujud sahwi itu hukumnya sunnah," sambungnya.

UAS menambahkan, mengenai sujud sahwi juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam kitab Al-Lu'lu' Wal Marjan, terang Ustad Abdul Somad, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat dhuhur 2 rakaat.

Namun saat ditanya oleh sahabat, Rasulullah ternyata bangkit dan mengerjakan dua rakaat lagi shalat dhuhur yang terlupakan.

"Sahabat tanya, ya Rasulullah apakah ada wahyu turun? Tidak. Jadi kenapa shalat dhuhur 2 rakaat?" kata UAS menerangkan hadis yang dimaksud, masih dikutip dalam video yang sama.

"Nabi (kemudian) tambah dua lagi (rakaat). Setelah dua rakaat dia sujud sahwi," pungkasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini