Pemasangan warna kuning ini harus berdampingan dengan putih, yang melambangkan ulama.
Berdampingannya warga kuning dan putih itu, menunjukan umara harus sejalan dengan ulama agar melahirkan negara yang aman dan diridhoi Allah Swt.
Baca juga: Jembatan Terpanjang di Aceh Mulai Difungsikan, Ini Harapan Pj Bupati Aceh Singki
Sedangkan warna hijau melambangkan lembaga pengambil keputusan atau lebih dikenal sebagai lembaga pengadilan.
Bila di tingkat kabupaten itu ada hakim atau pengadilan.
Selanjutnya merah melambangkan keamanan yang artinya melambangkan lembaga kepolisian, TNI dan kejaksaan.
"Terakhir warna hitam melambangkan masyarakat umum," ujar Zakirun.
Jembatan Kayu Kilangan-Kayu Menang, telah fungsional sejak 2023 lalu.
Hanya saja, badan jalan setelah jembatan ke arah Kuyu Menang, masih berupa tanah timbun yang ketika laut pasang terendam.
Akses jalan juga belum ramai dilintasi kendaraan roda empat.
Lantaran belum ada jembatan antara Kayu Menang dengan Kuala Baru.
Warga Aceh Singkil, berharap Pemerintah Aceh, segera tuntaskan pembangunan jalan tersebut mulai dari Singkil hingga Trumon.
Terutama jembatan Kayu Menang-Kuala Baru.
Baca juga: Jembatan Terpanjang di Aceh Fungsional, Wujudkan Mimpi Warga Kuba Lepas dari Keterisoliran
Agar investasi Pemerintah Aceh, senilai Rp 375 miliar untuk membangun jalan Aceh Selatan ke Kuala Baru dan jembatan Kilangan, bisa bermanfaat.
Sesuai SK Gubernur Aceh tahun 2015, Pembangunan Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru- Singkil-Telaga Bhakti, Status Jalan Provinsi P.045.13 panjangnya 44,93 kilometer.
Sejauh ini salah satu pekerjaan yaitu jembatan Kilangan-Kayu Menang, yang merupakan jembatan terpanjang di Aceh, telah fungsional.
Pemerintah Aceh juga sudah membangun jalan dari arah Aceh Selatan ke Kuala Baru dengan total investasi keseluruhan diperkirakan Rp 375 miliar.