SERAMBINEWS.COM - Kini tengah diramaikan dengan perbincangan soal Kurikulum Multi Entry Multi Exit (MEME) yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat 2025.
Banyak netizen hingga masyarakat umum penasaran, seperti apa sebenarnya sistem pendidikan baru ini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Sekolah Rakyat nantinya memang akan memakai kurikulum MEME.
Uniknya, kurikulum tersebut akan menggunakan sistem satuan kredit semester (SKS), mirip seperti yang diterapkan di perguruan tinggi.
“Sistemnya kira-kira kalau secara sederhana itu seperti kuliah dengan sistem SKS,” ujar Mu’ti, dikutip dari Antara, Minggu (24/8/2025).
Dengan penerapan sistem ini, siswa tidak harus mengikuti pelajaran secara seragam dalam satu waktu, melainkan bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya masing-masing.
Baca juga: Apakah PPPK Paruh Waktu 2025 Dapat Tunjangan Layaknya Penuh Waktu? Simak Penjelasan Berikut
Lantas, sebetulnya apa itu Kurikulum Multi Entry Multi Exit (MEME)?
Mengenal Kurikulum Multi Entry Multi Exit (MEME)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti pun juga mengtakan jika Kurikulum MEME ini dinilai paling sesuai untuk diterapkan di Sekolah Rakyat karena mampu mengakomodasi transisi murid dari berbagai jalur pendidikan, sekaligus menghadirkan pengelolaan mata pelajaran dan pengaturan waktu belajar yang lebih adaptif.
Kurikulum MEME di Sekolah Rakyat dibangun atas tujuh prinsip utama, yaitu:
1. Fleksibilitas
Murid bisa menentukan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya mereka. Waktu serta metode pembelajaran yang beragam memberi ruang bagi setiap anak untuk belajar dengan kecepatannya masing-masing.
"Murid dapat masuk dan menyelesaikan program pendidikan sesuai kebutuhan pribadi, sosial, atau pekerjaan mereka. Inilah saya kira yang berbeda dengan sekolah yang biasa, di mana mereka masuk pada tahun ajaran yang sama, kemudian lulus pada tahun ajaran yang sama," jelas Mu'ti.
2. Kontekstual dan Relevan
Materi pembelajaran dirancang agar sesuai dengan kebutuhan lokal, nilai komunitas, dan pengalaman nyata murid.
Baca juga: Nasib Guru Cekik Murid SD Saat Upacara: Resmi Dicopot Disdik, Pelaku Akan Dites Kejiwaan
3. Modularitas
Pembelajaran dibagi dalam modul-modul kecil yang berdiri sendiri, dengan capaian belajar khusus pada tiap modul.
4. Pengakuan Capaian Pembelajaran
Setiap hasil belajar murid diakui dan dapat diakumulasi menjadi kompetensi yang nantinya dituangkan dalam sertifikat atau ijazah.
5. Berkeunggulan
Murid diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan hingga tingkat optimal sesuai bakat, minat, dan kecepatan belajar masing-masing.
6. Berkemajuan dan Berkelanjutan
Sistem kredit semester (SKS) memungkinkan murid mengambil lebih banyak mata pelajaran atau program tanpa harus menunggu peserta didik lain.
7. Berkeadilan
Setiap murid diperlakukan sesuai kapasitas belajarnya. Hasil belajar pun diakui secara individual.
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Mengenal Kurikulum MEME yang Dipakai di Sekolah Rakyat, Benar Mirip Sistem SKS Kuliah?
Baca juga: INFO PPPK 2025, Ini Daftar Posisi 7 Jabatan Utama yang Bakal Diisi PPPK Paruh Waktu 2025