Harga Emas Dunia Turun Tipis, Dolar Menguat Setelah Sinyal Pemangkasan Suku Bunga dari The Fed
SERAMBINEWS.COM-Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025) karena dolar AS menguat.
Dilansir dari kantor berita Reuters (25/8/2025), penurunan ini terjadi setelah logam mulia tersebut sempat menyentuh level tertinggi dua pekan pada sesi sebelumnya.
Harga emas spot turun 0,3 persen menjadi 3.362,56 dolar AS per ons pada pukul 09.14 GMT.
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga turun 0,3 persen ke level 3.407,30 dolar AS per ons.
Indeks dolar AS (DXY) naik 0,2 persen.
Baca juga: Harga Emas Turun Rp 50 Ribu, Segini Harga Emas Per Mayam di Langsa Senin 25 Agustus 2025
Kenaikan ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang selain dolar.
Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, pada Jumat lalu memberi sinyal adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Fed bulan depan.
“Menurut pandangan saya, Powell hanya mengindikasikan pemangkasan sebesar 25 basis poin untuk bulan September, jadi ada beberapa penyesuaian berdasarkan hal tersebut, yang mendukung dolar dan membebani emas,” ujar analis UBS, Giovanni Staunovo.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang 87 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada September.
Angka ini sedikit turun dibanding perkiraan hampir 90 persen setelah komentar Powell pada Jumat lalu.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar juga menilai ada potensi pemangkasan kumulatif sebesar 48 basis poin hingga akhir 2025.
Baca juga: Ingin Beli Mahar untuk Menikah? Cek Harga Emas di Abdya 25 Agustus 2025
Staunovo menambahkan, “Pemotongan yang lebih besar bergantung pada data ekonomi AS yang akan dirilis.
Data harus menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi, yang kami perkirakan. Kami memperkirakan emas akan mencapai 3.700 dolar AS per ons pada pertengahan 2026.”
Investor kini menunggu rilis data harga konsumsi pribadi (PCE) AS pada Jumat mendatang.