Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ratusan santri Dayah Babussalam yang berlokasi di Desa Blang Mee Barat, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Senin (25/8/2025) malam memiliki peran masing-masing dalam menyukseskan haul pertama almarhum Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop.
Masing-masing santri terlihat begitu telaten dalam menerima tamu, mengajak tamu untuk makan bersama.
Diantara sejumlah santri salah seorang diantaranya bernama M Al Fahdli yang bertugas melayani tamu yang datang dari berbagai kalangan.
Bersama teman-temannya terlihat memandu tamu mempersilahkan untuk makan bersama.
Saat melayani tamu tersebut, Fadhli yang juga ketua lembaga pengembangan dayah tersebut mengatakan, diantara sekian banyak nasehat dari almarhum ayahanda Tu Sop.
"Beliau tidak pernah kenal lelah dalam memperjuangkan kebaikan dan perbaikan, bagaimana masyarakat ini terbebas dari kebodohan, pendidikan dan kemudian rasa sosial ditingkatkan," ujar Fadhli.
"Bagi yang muda-muda ada satu hal penting yang disampaikan almarhum dalam setiap kesempatan. Jangan pernah berputus asa, mulai saja dulu untuk kebaikan, kesempurnaan bukan ketika startnya, kesempurnaan ketika kamu memulai dan terus memperbaiki," kenangnya.
Baca juga: Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh
Menurut Fadhli, ada banyak nasehat yang disampaikan Tu Sop yang menjadi inspirasi bagi santri dan masyarakat, walaupun tidak disampaikan secara langsung.
Dalam kesehariannya, Ayah Sop menjadi teladan bagi para santri dan lainnya dan menambah semangat untuk terus berjuang pada kebaikan.
Al Fadhil mengatakan, pertemuan malam itu di mushalla dayah dihadiri perkumpulan seluruh kader Training Kader Dakwah (TKD) dari seluruh Aceh.
Mereka mendengarkan kembali kisah perjalanan sang Ayah.
Ada juga dari Barisan Muda Ummat (BMU) dan lainnya mendengar manaqib dari Prof Syamsul Rijal, Abi Nas Jeunieb dan juga Mister Lailan.
Pertemuan dipandu Dr Rizwan dan juga membacakan berbagai kisah perjalanan almarhum Tu Sop.
Para santri dan berbagai kalangan larut mendengar berbagai kisah dakwah almarhum semasa hidupnya.(*)