Begitu juga, dengan rombongan pelajar putri rekreasi atau piknik dengan makan dan mandi bersama di sungai.
Namun, enam remaja putri asal Tangse menjadi hari terakhir bagi mereka mandi bersama rekannya di Sungai Mane.
Remaja putri itu datang dengan suasana gembira penuh canda di hari akhir pekan, tapi berbuah duka. Ajal menjemput keenam gadis belia tersebut.
Hanya Rombongan Remaja Putri
Murriadi (23) warga Dusun Blang Jambo Mie, Gampong Mane, Kecamatan Mane, kepada Serambinews.com, Senin (25/8/2025), mengatakan, tempat rombongan remaja putri mandi sebagai areal bagi warga pemancing ikan.
Sebab, kedalaman air sekitar 2,5 meter. Di lokasi itu, air sungai sangat deras yang menghantam tebing.
"Rombongan remaja putri mandi di dekat objek wisata, mereka tidak meminta izin kepada pengelola objek wisata. Biasanya warga mandi di lokasi objek wisata dibekali dengan baju pelampung yang kami siapkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada hari naas itu, hanya rombongan remaja putri yang rekreasi di Sungai Mane.
"Biasanya, Sabtu dan Minggu ramai warga mandi di Objek Wisata Arung Jeram Adventure. Terutama peronel polisi dan polwan adu adrenalin naik perahu karet di sungai," jelasnya.
Kata Murriadi, keenam remaja putri hanyut diawali suasana ceria saat mandi di dalam air. Tiba-tiba satu remaja putri tergelincir hingga terseret air sungai. Selanjutnya, lima rekannya berusaha menolong, tapi kelima rekannya ikut terseret.
Sehingga keenam remaja putri itu ditemukan tim gabungan dengan kondisi tidak bernyawa di Sungai Mane. Pencarian dilakukan selama dua hari oleh tim gabungan bersama masyarakat. (*)