SERAMBINEWS.COM - Kelompok militan Hamas berpendapat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja menghalangi kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif.
Hamas mengklaim bahwa mereka telah menyetujui kesepakatan parsial dan siap untuk negosiasi yang lebih luas, namun Netanyahu menolak semua solusi yang diajukan.
Baca juga: VIDEO - Dahsyatnya Kebakaran Hutan di Israel Hancurkan Jaringan Listrik, Gardu Meledak!
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut pengakuan dari pihak Israel dan Amerika Serikat sebagai bukti bahwa mereka adalah penghalang utama.
Kelompok militan ini mengutip pernyataan mantan juru bicara Departemen Luar Negeri AS sebagai konfirmasi bahwa Netanyahu berupaya menunda dan menipu untuk menggagalkan kesepakatan.
Baca juga: VIDEO Iran Bangun Pabrik Rudal di Luar Negaranya untuk Kepung Israel
Dikutip dari Al Mayadeen, pada Senin (25/8/2025), Hamas menegaskan bahwa perjanjian gencatan senjata adalah satu-satunya jalan untuk menjamin pembebasan para tahanan.
Mereka juga menyerukan adanya tekanan berkelanjutan untuk mengakhiri apa yang mereka sebut sebagai genosida.
Baca juga: VIDEO Israel Akui Kewalahan, Jaringan Terowongan Hamas Lebih Rumit dari Bayangan Mereka
Hamas meyakini bahwa kesepakatan komprehensif sebenarnya mungkin tercapai, namun Netanyahu dinilai berupaya mencegah segala cara untuk mewujudkannya.