Jurnalisme Warga

Pesona Krueng Teunom, Amazonnya Aceh

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WINDA RAHMAYANA, S.Pd., Gr., Guru SMA Negeri 1 Banda Aceh, melaporkan dari Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya

WINDA RAHMAYANA, S.Pd., Gr., Guru SMA Negeri 1 Banda Aceh, melaporkan dari Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya

ACEH merupakan daerah yang kaya akan keindahan alam, sejarah, dan budaya. Salah satu kekayaan alam yang masih jarang dieksplorasi, tetapi memiliki potensi yang luar biasa, adalah Krueng Teunom. Krueng ini merupakah salah satu sungai yang berada di Kabupaten Aceh Jaya, tepatnya di Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya. 

Krueng Teunom menawarkan pesona alam yang sangat menarik bagi siapa pun yang mengunjunginya. Tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi ribuan pepohonan di samping sungai membuat Krueng Teunom sangat mirip dengan suasana Sungai Amazon, sungai terbesar di dunia yang mengalir dari Peru melalui Amerika Selatan ke Samudra Atlantik.

Daya tarik lain dari Krueng Teunom adalah air terjun Ceuraceu Emboen yang berada tak jauh dari kawasan penduduk di desa tersebut.  Untuk mencapai kawasan air terjun ini, para pengunjung harus menyusuri sungai menggunakan perahu motor  dimulai dari Gampong Ceuraceu di dekat dermaganya. Untuk mengakses kawasan tersebut, pengunjung biasanya menaiki jembatan gantung yang merupakan salah satu jalan masyarakat sekitar saat melakukan aktivitas di luar gampong. Di bawah jembatan tersebut mengalir arus Krueng Teunom. Di kawasan air terjunnya pengungjung bisa menikmati keindahan alam sambil berswafoto ataupun rehat sejenak.

Seperti halnya Amazon, Krueng Teunom pun menyimpan banyak kekayaan ekosistem yang sangat berharga. Hutan di sepanjang pinggir sungai merupakan habitat alami bagi spesies burung, mamalia,  hingga reptil. Di sungainya pun banyak terdapat ikan air tawar. Bagi yang ingin meneliti hal-hal terkait alam dan lingkungan sekitar, Krueng Teunom sangatlah cocok dijadikan objek penelitian.

Hutan di sekitar Krueng Teunom juga  memberikan arti penting, yaitu merupakan salah satu paru-paru dunia, menyerap karbon diaosida, serta menjaga ketersedian air bagi anak cucu kita untuk beberapa tahun ke depan jika masyarakat sekitar mampu menjaganya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. 

Namun, tantangan besar bisa saja mengadang saat ini dan di masa depan. Soalnya, hutan di sepanjang Krueng Teunom rentan terhadap eksploitasi, baik berupa penebangan liar, maupun perambahan lahan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap aset bersama yang kita miliki ini.

Jika tidak ada upaya pelestarian yang serius, baik itu dari masyarakat sekitar, maupun dari pemerintah setempat, maka keindahan dan keunikan dari Krueng Teunom ini bisa terancam hilang.

Selain itu, pengembangan wisata tanpa ada perencanaan yang baik dan matang justru akan berdampak tidak baik. Bak kata pepatah, membangun tanpa perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan. Contohnya, kerusakan ekosistem. Ketika wisatawan berkunjung ke tempat tersebut maka harus diperhatikan sampah yang mereka bawa nanti akan dibuang ke mana, demikian pula hal-hal lainnya. 

Menjadikan Krueng Teunom sebagai destinasi wisata tidak hanya dengan menjual keindahan alamnya, tetapi juga sekaligus memperkenalkan warisan budaya Aceh kepada dunia. Wisatawan bisa diajak untuk memahami budaya dan kearifan lokal yang ada di sekitaran Krueng Teunom serta menghormati sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat, khususnya di dua kecamatan tempat sungai tersebut mengalir, yakni Teunom dan Pasie Raya. 

Tahun 2020, ketika terjadi pandemi Covid-19 di seluruh belahan dunia, termasuk di Aceh, kawasan wisata Krueng Teunom sempat dtutup sementara bagi wisatawan dari luar kecamatan Teunom dan Pasie Raya. Akan tetapi, akhir-akhir ini wisata Krueng Teunom dan air terjun Ceuraceu Emboen kembali viral karena ada beberapa influencer atau konten kreator yang mengunjungi tempat tersebut serta mengunggah kontennya di sosial media. Bahkan, ada beberapa media nasional yang pernah mengunjungi Krueng Teunom—salah satunya kru My Trip My Adventure—kemudian liputan mereka ditayangkan di Trans Tv.

Sebagai salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari kawasan Krueng Teunom, saya sendiri melihat fenomena viralnya Krueng Teunom merupakan salah satu hal yang sangat menarik bagi Kecamatan Teunom dan Pasie Raya  itu sendiri. Sebab, dari pengalaman saya bertemu dengan orang-orang dari luar Aceh Jaya mereka hanya mengetahui bahwasanya Aceh Jaya itu sangat minim objek wisata dan kebanyakan dari mereka hanya tahu lokasi wisata Puncak Geurute yang berada di daerah Lamno, tepatnya di Kecamatan Jaya.

Ada beberapa orang penting dari provinsi yang sudah berkunjung ke lokasi air terjun Ceuraceu Emboen, salah satunya adalah Kapolda Aceh beserta keluarganya dan Pj Gubenur Aceh, sebagaimana  dilansir di halaman instagram resmi Ceuraceu Emboen. Kegiatan wisata ini merupakan bentuk kepedulian  pemerintah terhadap perkembangan tempat wisata yang ada di Aceh, terutama di Aceh Jaya.

Menurut saya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar Krueng Teunom benar-benar menjadi Amazonnya Aceh, yaitu: 

1.        pemerintah harus bertindak tegas terhadap siapa pun yang ingin merusak hutan di DAS Krueng Teunom dan menjadikan hutan di kawasan tersebut sebagai hutan lindung sehingga tidak boleh diekspolitasi;

Halaman
12

Berita Terkini