Kesehatan

Setelah Usia 30 Tahun, Testosteron Pria Turun Satu Persen Setiap Tahun, dr Boyke Ingatkan Dampaknya

Meski penurunan hormon testosteron ini alami seiring bertambahnya usia, namun dampaknya cukup terasa dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
TAULANY TV
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, pakar seksologi dan dokter spesialis kandungan, pria mulai mengalami penurunan hormon testosteron sekitar 1 persen per tahun setelah usia 30 tahun. 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa infertilitas bukan hanya persoalan dari pihak istri, melainkan bisa berasal dari kedua belah pihak.

Data menunjukkan, sekitar 45 persen kasus disebabkan faktor suami, sedangkan 55 persen berasal dari faktor istri.

Penyebab Infertilitas pada Pasutri

Pada pria, masalah infertilitas biasanya dipicu oleh kualitas sperma yang rendah, jumlah sperma sedikit, atau pergerakan sperma yang lemah.

Sedangkan pada wanita, penyebab tersering adalah masalah ovulasi, gangguan saluran tuba, atau kelainan pada dinding rahim (endometrium).

Baca juga: dr Boyke Ungkap Fakta: Pasangan Baru Disebut Infertil Jika Setahun Tak Juga Hamil

“Jangan langsung menyalahkan salah satu pihak. Infertilitas itu faktor bersama. Itu sebabnya, pemeriksaan medis harus dilakukan pada suami dan istri,” kata dr Boyke.

Pentingnya Pemeriksaan Dini

Menurutnya, pasangan yang sudah menikah lebih dari setahun tanpa hasil sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa tes yang biasanya dilakukan antara lain analisis sperma pada pria, serta pemeriksaan ovulasi, USG, dan patensi tuba pada wanita.

Dengan pemeriksaan dini, penyebab infertilitas bisa lebih cepat ditemukan, sehingga penanganan bisa dilakukan secara tepat.

Pesan untuk Pasutri

Di samping faktor medis, dr Boyke juga menyoroti faktor psikologis yang tidak kalah penting.

Semakin stres dan tertekan karena ingin cepat hamil, justru peluang terjadinya ovulasi makin menurun.

“Jangan terlalu dibawa stres. Kadang pasangan yang santai dan tidak terlalu memikirkan cepat hamil justru lebih mudah mendapatkan kehamilan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan agar pasangan menjaga pola hidup sehat dengan makan bergizi, olahraga rutin, cukup tidur, serta menghindari rokok dan begadang, demi meningkatkan peluang keberhasilan program hamil. (Serambinews.com/Firdha)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved