Kesehatan

6 Efek Samping Hipertensi yang Harus Diwaspadai, Berisiko Stroke hingga Bisa Merusak Ginjal

Secara medis, hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri meningkat secara terus-menerus.

Editor: Amirullah
freepik
Ilustrasi Hipertensi - Efek Samping Hipertensi yang Perlu Diwaspadai 

SERAMBINEWS.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi salah satu penyakit paling berbahaya yang sering disepelekan banyak orang.

Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa.

Secara medis, hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri meningkat secara terus-menerus.

Kondisi ini membuat jantung dan organ vital lain bekerja lebih keras dari normal, sehingga menimbulkan tekanan berlebih pada sistem peredaran darah.

Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi dapat melemahkan pembuluh darah dan memicu berbagai penyakit kronis seperti gagal jantung, stroke, kerusakan ginjal, kehilangan penglihatan, hingga gangguan fungsi otak.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraian lengkap efek samping hipertensi.

Baca juga: 5 Prompt Gemini AI Bergaya Old Money yang Bikin Foto Tampak Seperti Pemotretan Mewah, Tinggal Copas!

1. Kerusakan jantung dan kardiovaskuler

Jantung adalah salah satu organ pertama yang terpengaruh oleh tekanan darah tinggi.

Tekanan darah yang konstan terhadap dinding arteri membuat jantung bekerja lebih keras, yang menyebabkan penebalan otot dan penurunan efisiensi seiring waktu.

Kondisi ini, yang dikenal sebagai hipertrofi ventrikel kiri, meningkatkan risiko gagal jantung dan penyakit arteri koroner.

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur (aritmia) dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.

2. Risiko stroke

Hipertensi adalah salah satu penyebab utama stroke, yang terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah.

Tekanan tinggi yang terus-menerus melemahkan arteri otak, membuatnya lebih rentan pecah atau menggumpal.

Hal ini juga dapat mengurangi aliran oksigen ke jaringan otak, meningkatkan risiko demensia vaskular dan penurunan kognitif.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Hypertension Journal menemukan bahwa peningkatan tekanan darah  secara signifikan meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah kecil dan gangguan memori di kemudian hari.

Oleh karena itu, mempertahankan tingkat tekanan darah yang optimal dapat membantu menjaga fungsi otak dan mengurangi risiko stroke.

Baca juga: 10 Cara Merawat Area Kewanitaan Menurut dr Boyke, Nomor 5 Sering Disalahpahami Perempuan!

3. Masalah penglihatan

Ilustrasi mata minus atau rabun jauh.
Ilustrasi mata minus atau rabun jauh. (YANALIA/FREEPIK.COM)

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah halus di mata, yang menyebabkan retinopati hipertensi.

Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, ketegangan mata, atau dalam kasus ekstrem, kehilangan penglihatan permanen.

Hipertensi juga meningkatkan risiko glaukoma dan kerusakan saraf optik, yang keduanya dapat sangat memengaruhi penglihatan.

4. Kerusakan arteri dan aterosklerosis

Tekanan darah tinggi yang terus-menerus merusak lapisan dalam arteri, menyebabkannya mengeras dan menyempit.

Proses ini, yang dikenal sebagai aterosklerosis, yang dapat mengurangi aliran darah dan suplai oksigen ke organ-organ vital.

Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan aneurisma, tonjolan berbahaya di dinding arteri yang dapat pecah.

Menurut sebuah studi di European Heart Journal, orang dengan hipertensi yang tidak diobati hampir dua kali lebih mungkin mengalami komplikasi arteri mayor dibandingkan dengan mereka yang tekanan darahnya terkontrol.

5. Kerusakan ginjal

Ilustrasi
Ilustrasi (lifelinescreening.com)

Ginjal memainkan peran kunci dalam menyaring limbah dan menyeimbangkan cairan.

Kabar buruknya, hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.

Hal ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal, penyakit ginjal kronis (PGK), atau bahkan gagal ginjal pada kasus yang parah.

Tanda-tanda peringatan dini mungkin termasuk protein dalam urine atau pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.

6. Disfungsi seksual

Tekanan darah tinggi juga dapat mempengaruhi kehidupan seksual.

Pada pria, hipertensi memicu disfungsi ereksi, sementara pada wanita, dapat menyebabkan penurunan libido atau kesulitan mencapai gairah.

Karena fungsi seksual sangat bergantung pada kesehatan pembuluh darah, mengendalikan tekanan darah melalui penyesuaian gaya hidup dan perawatan medis dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan seksual dan kepercayaan diri secara keseluruhan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com dengan judul 6 Efek Samping Hipertensi yang Perlu Diwaspadai, Bisa Merusak Ginjal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved