Breaking News

Pidie

GEN-A dan MUQ Pidie Lantik Kader Edukator-Konselor Sebaya TaKasi-SeRa

Di tengah tantangan kompleks yang dihadapi generasi muda, Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Kabupaten Pidie melangkah maju dengan melantik 20 siswa..

Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
KADER EDUKATOR - Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Kabupaten Pidie melangkah maju dengan melantik 20 siswa pengurus OSIS dan 3 guru sebagai Kader Edukator dan Konselor Sebaya. 

 

Ringkasan Berita:
  • MUQ Pidie melantik 20 pengurus OSIS dan 3 guru sebagai Kader Edukator dan Konselor Sebaya setelah mengikuti Program TaKasi-SeRa selama dua hari.
  • Program ini menjawab isu kesehatan remaja—mulai dari mental, gizi, hingga kebutuhan ruang aman—dengan kurikulum komprehensif yang melatih kader dalam konseling, pertolongan pertama psikologis, edukasi gizi, dan kepemimpinan.
  • Pimpinan MUQ dan penyelenggara menegaskan komitmen untuk mencetak generasi Qur’ani yang sehat secara mental dan fisik.

 

SERAMBINEWS.COM - Di tengah tantangan kompleks yang dihadapi generasi muda, Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Kabupaten Pidie melangkah maju dengan melantik 20 siswa pengurus OSIS dan 3 guru sebagai Kader Edukator dan Konselor Sebaya.

Pelantikan ini menandai tuntasnya Program Pelatihan dan Pembinaan Kader Taman Edukasi Kesehatan Remaja (TaKasi-SeRa) yang berlangsung intensif selama dua hari, 19-20 November 2025.

Kegiatan bergengsi ini digagas oleh Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) di bawah program unggulan Good Games 2025, sebuah inisiatif yang memperkuat komitmen nasional terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan visi "Aceh Sehat, Indonesia Maju."

Urgensi Kesehatan Remaja: Dari Mentalitas Hingga Gizi

Penyelenggaraan TaKasi-SeRa bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan respons nyata terhadap isu kesehatan remaja yang kian genting di Indonesia. Latar belakangnya adalah data statistik yang mengkhawatirkan mengenai peningkatan kasus gangguan kesehatan mental seperti ansietas dan depresi di kalangan pelajar.

Tekanan akademis, perubahan sosial, hingga minimnya support system yang memadai seringkali membuat remaja rentan terhadap permasalahan psikologis. Selain itu, isu gizi tidak seimbang, yang memengaruhi konsentrasi belajar dan perkembangan fisik, juga menjadi fokus perhatian.

Di sinilah peran strategis program TaKasi-SeRa masuk. Program ini berlandaskan pada prinsip Pelibatan Remaja Bermakna, yang berarti siswa tidak hanya dijadikan objek, melainkan subjek aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan mereka sendiri.

Program ini menjadi instrumen implementasi di tingkat akar rumput dari kebijakan pemerintah, seperti Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Kemenkes RI yang berupaya membawa pelayanan promotif dan preventif mendekati remaja, serta Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan nyaman. Para kader yang dilantik diharapkan menjadi pilar utama, menciptakan ‘ruang aman’ dan memutus stigma yang kerap menghalangi remaja untuk mencari bantuan profesional.

Kurikulum Komprehensif: Membentuk Konselor dan Edukator Andal

Kurikulum pelatihan TaKasi-SeRa dirancang untuk membekali para kader dengan keterampilan holistik. Sesi dibuka dengan Modul 1: Pengenalan Peran Edukator dan Konselor Sebaya yang dibawakan oleh Mina Shafira (Trainer GEN-A), menekankan pentingnya empati dan kerahasiaan.

Puncak materi mental health dicapai pada Modul 2: Kesehatan Mental Remaja (Ansietas & Depresi) yang disampaikan oleh Cutwan Annura Rezkina (Edukator GEN-A, sekaligus figur inspiratif sebagai Duta Muslim Asia 2024).

Modul ini membuka wawasan siswa tentang identifikasi dini gejala gangguan mental dan strategi penanganan awal. Konsentrasi kemudian beralih ke praktik konseling melalui Modul 3: Teknik Konseling KAP-GATHER yang dipandu oleh Inayah Alya (Edukator GEN-A), mengajarkan langkah-langkah sistematis dalam membantu teman sebaya.

Aspek pertolongan pertama tak luput diajarkan. Modul 4: Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP) oleh Imam Maulana (Trainer GEN-A) memberikan kemampuan dasar kepada kader untuk merespons krisis emosional akut sebelum melibatkan profesional.

Selain kesehatan mental, kesehatan fisik juga ditekankan melalui Modul 5: Gizi Remaja & Risiko Gizi Tidak Seimbang yang kembali dibawakan oleh Cutwan Annura Rezkina, menanamkan kesadaran akan pola makan sehat untuk mendukung performa belajar. Kemampuan mengajar dan memimpin diasah melalui Modul 6: Teknik Edukasi Partisipatif untuk Remaja oleh Imam Maulana (Duta Pemuda Indonesia 2025 Provinsi Aceh) dan Modul 7: Manajemen Organisasi & Penyusunan Rencana Aksi oleh Diva Aulia (Edukator GEN-A). Rangkaian pelatihan ditutup dengan Simulasi Konseling Sebaya dan Praktik Edukasi Kesehatan Remaja, memastikan para kader tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mahir dalam implementasi.

Suara Pimpinan: Integrasi Iman dan Kesejahteraan

Pimpinan Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) Kabupaten Pidie, Tgk. Junaidi Ahmad S.Ag., M.H., menyampaikan dukungannya dengan menekankan bahwa program ini sejalan dengan filosofi pendidikan di pesantren.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved