Tips Keluarga Harmonis

5 Cara Hadapi Mertua yang Mulutnya Tajam & Suka Ngatur, dr Aisah Dahlan: No 3 Bikin Hati Auto Tenang

dr Aisah mengingatkan agar tidak terus-menerus memberi label negatif pada mertua, seperti “galak” atau “mulutnya pedas”.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
ig @draisahdahlan
Cara Komunikasi dengan Mertua - Pakar neurosains sekaligus konsultan keluaraga, dr Aisah Dahlan dalam sebuah kajiannya menjelaskan bahwa menghadapi mertua dengan karakter keras memang butuh trik dan latihan hati. 

SERAMBINEWS.COM – Hubungan dengan mertua memang tidak selalu mudah. Meski sudah bertahun-tahun menikah, masih banyak pasangan yang sering merasa tersinggung atau bahkan menangis karena perkataan tajam sang mertua bahkan suka mengatur.

Hal itu pula yang dialami seorang ibu yang sudah menikah selama 22 tahun. Ia mengaku masih kerap menangis setiap kali mendengar ucapan tajam dari mertuanya.

Menanggapi hal ini, pakar neurosains sekaligus konsultan keluaraga, dr Aisah Dahlan dalam sebuah kajiannya menjelaskan bahwa menghadapi mertua dengan karakter keras memang butuh trik dan latihan hati.

Bukan dengan melawan, tapi dengan memperbaiki prasangka dan cara pandang.

“Kalau kita mau ketemu mertua, istighfar dulu berkali-kali supaya tidak diganggu emosi, ego dan setan,” ujar dr Aisah Dahlan dalam kajiannya, dikutip Serambinews.com dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan CHT, Jumat (7/11/2025).

Berikut lima cara menghadapi mertua yang mulutnya tajam dan suka mengatur menurut dr Aisah Dahlan:

Baca juga: 7 Gaya Bicara yang Bikin Suami & Anak Tak Nyaman, dr Aisah Dahlan: Nomor 3 Sering Tak Disadari

1. Perbanyak Istighfar Sebelum Bertemu Mertua

dr Aisah Dahlan menegaskan pentingnya menjaga hati sebelum berhadapan dengan mertua yang dikenal berwatak keras.

Caranya adalah dengan memperbanyak istighfar.

Dengan istighfar, seseorang dilindungi dari godaan emosi, ego dan bisikan setan yang sering mendorong untuk membalas ucapan atau sikap mertua.

“Kalau kita istighfar dulu, hati jadi tenang. Tidak diganggu oleh nafsu atau bisikan setan yang bilang ‘itu mertua memang begitu, lawan aja’,” jelas dr Aisah Dahlan.

2. Pahami Bahwa Mertua Bukan Jahat, Hanya Punya Watak Koleris

Menurut dr Aisah, tidak semua mertua yang mulutnya tajam berarti jahat.

Bisa jadi, mereka memiliki watak koleris, yakni tipe kepribadian yang keras, dominan, dan senang mengatur.

Baca juga: 5 Nasihat dr Aisah Dahlan agar Tak Sakit Hati Hadapi Suami yang Suka Lihat Cewek di Medsos

“Mertua seperti ini bukan jahat, tapi memang wataknya kuat, ingin mengatur anaknya, mantunya, bahkan cucunya,” katanya.

Memahami watak ini membantu menantu untuk tidak mudah tersinggung dan lebih menerima bahwa sifat tersebut adalah bawaan lahir, bukan kebencian pribadi.

3. Ganti Label Negatif di Pikiranmu

Inilah kunci agar hati tetap tenang.

dr Aisah mengingatkan agar tidak terus-menerus memberi label negatif pada mertua, seperti “galak” atau “mulutnya pedas”.

Sebab, otak manusia akan terus memperkuat label yang sudah dibuat. Ketika mertua berubah sekalipun, kita tetap akan melihatnya dalam citra buruk.

“Ganti kalimat ‘mertua saya mulutnya tajam’ jadi ‘mertua saya tipe pengatur’. Karena kalau otak sudah melabel, nanti walau mertuanya berubah, kita tetap melihatnya galak,” tutur dr Aisah.

Baca juga: 5 Langkah Ikhtiar Hilangkan Suuzon pada Suami Usai Pernah Disakiti, dr Aisah Dahlan: Bikin Tenang

Dengan mengubah label itu menjadi lebih netral seperti, “Oh, Ibu sedang ingin mengatur” atau “Ibu sedang ingin kontrol keadaan,” maka hati kita pun ikut berubah lebih lembut.

4. Perbaiki Prasangka agar Allah Perbaiki Keadaan

dr Aisah mengingatkan, dalam hadis Qudsi Allah berfirman, “Aku mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku.”

Artinya, kalau kita terus berprasangka buruk terhadap mertua, maka hubungan akan selalu terasa buruk.

Namun jika prasangka itu diubah menjadi positif, maka suasana pun bisa ikut berubah.

“Rubah prasangka jadi lebih baik, karena Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Kalau kita terus berpikir ‘mertua saya jahat’, nanti yang datang ke kita pun energi negatif,” ucapnya.

5. Fokus Ubah Diri, Bukan Ubah Mertua

Terakhir, dr Aisah mengingatkan bahwa tidak ada mertua yang benar-benar jahat. Yang ada hanyalah mertua yang terlalu ingin mengatur karena cintanya besar pada anak.

“Tidak ada mertua yang jahat, hanya ada yang terlalu ingin mengatur.

Maka bukan mertuanya yang perlu diubah, tapi mindset kita,” tegas dr Aisah Dahlan.

Dengan mengubah cara berpikir, respon kita juga akan berubah.

Ketika hati kita tenang dan prasangka baik tertanam, hubungan dengan mertua pun perlahan menjadi lebih harmonis.

dr Aisah Dahlan juga menegaskan bahwa menghadapi mertua yang berwatak keras bukan soal siapa yang benar, tapi bagaimana kita bisa tetap menjaga hati dan adab.

“Ubah prasangka, maka Allah akan ubah keadaanmu,” tutupnya.

(Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved