Breaking News

Tips Keluarga Harmonis

7 Gaya Bicara yang Bikin Suami & Anak Tak Nyaman, dr Aisah Dahlan: Nomor 3 Sering Tak Disadari

Gaya bicara yang terkesan memerintah, menyalahkan, atau meremehkan sering kali dianggap biasa, padahal bisa melukai perasaan orang terdekat.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Kolase YouTube Helmy Yahya & Meta AI
Kolase foto Dr Aisah Dahlan dan ilustrasi pasangan suami istri berbicara dengan nada lembut. Dr Aisah mengingatkan pentingnya komunikasi lembut kepada suami agar hubungan rumah tangga semakin harmonis. 

SERAMBINEWS.COM - Psikolog dan trainer komunikasi keluarga, dr Aisah Dahlan, mengingatkan pentingnya memilih kata saat berbicara kepada pasangan maupun anak.

Tanpa disadari, banyak gaya komunikasi populer yang sering dilakukan istri justru menimbulkan ketidaknyamanan dalam rumah tangga.

“Kadang kita nggak sadar, gaya komunikasi kita itu menimbulkan rasa tidak nyaman baik pada anak-anak, maupun pada suami,” ujar dr Aisah Dahlan dikutip dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, Kamis (6/11/2025).

Menurut dr Aisah Dahlan, gaya bicara yang terkesan memerintah, menyalahkan, atau meremehkan sering kali dianggap biasa, padahal bisa melukai perasaan orang terdekat.

“Kalimat yang kita anggap sepele, bisa membuat suami atau anak merasa tidak dihargai,” ujarnya.

Berangkat dari pengalamannya belajar langsung bersama ibu Elly Risman, dr Aisah Dahlan menjelaskan ada sejumlah gaya populer yang perlu dihindari agar komunikasi di rumah lebih hangat, lembut, dan menenangkan.

Baca juga: 5 Nasihat dr Aisah Dahlan agar Tak Sakit Hati Hadapi Suami yang Suka Lihat Cewek di Medsos

Berikut 7 gaya bicara yang bisa bikin suami dan anak tidak nyaman, menurut dr Aisah Dahlan:

1. Gaya Memerintah

Kalimat seperti “Cepetan dong, lama banget sih!” terdengar wajar di telinga istri, tapi bisa terasa seperti perintah bagi suami atau anak.

Menurut dr Aisah Dahlan, lebih baik mengganti nada perintah dengan permintaan sopan.

“Ucapannya terdengar seperti memerintah, padahal bisa diganti dengan kalimat lebih lembut, misalnya: ‘Mas, tolong ambilkan itu ya,’” jelasnya.

2. Gaya Menyalahkan

Kalimat seperti “Tuh kan, aku juga bilang apa!” justru membuat lawan bicara merasa disalahkan.

“Kalimat itu bukan solusi, malah memperkeruh suasana. Tahan dulu, tarik napas, lalu sampaikan dengan tenang,” kata dr Aisah.

Baca juga: 6 Dampak Buruk Memaksa Anak Harus Nilai Bagus, dr Aisah Dahlan: Depresi hingga Kehilangan Arah Hidup

3. Gaya Meremehkan (Sering Tak Disadari)

Inilah gaya yang paling sering dilakukan tanpa sadar.

Ucapan seperti “Ganti lampu aja nggak bisa sih?” terdengar kecil, tapi menyinggung harga diri laki-laki.

“Laki-laki tidak suka diremehkan, apalagi di depan orang lain. Hatinya terluka,” ujarnya.

4. Gaya Membandingkan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved