Tips Parenting Anak

Cara Menasehati Anak Sesuai Ajaran Islam & Panduan Al-Qur’an, Begini Penjelasan dr Aisah Dahlan

dr Aisah Dahlan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an sejatinya telah memberikan panduan lembut dalam menegur dan mengarahkan anak.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Kolase YouTube Nikit Willy Official dan Meta AI
pakar neurosains dan psikolog keluarga, dr Aisah Dahlan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an sejatinya telah memberikan panduan lembut dalam menegur dan mengarahkan anak, sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran ayat 159. 
- Transpose +

SERAMBINEWS.COM – Banyak orang tua merasa kesulitan ketika menasihati anak. Alih-alih didengarkan, nasihat justru kerap dibalas dengan diam, bantahan atau bahkan kemarahan.

Menanggapi hal ini, pakar neurosains dan psikolog keluarga, dr Aisah Dahlan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an sejatinya telah memberikan panduan lembut dalam menegur dan mengarahkan anak, sebagaimana tercantum dalam QS Ali Imran ayat 159.

“Dalam ayat itu Allah menyuruh agar bersikap lembut. Kalau keras dan kasar, mereka pasti menjauh,” terang dr Aisah dikutip dari kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, prinsip yang sama berlaku dalam hubungan orang tua dan anak.

Teguran yang diucapkan dengan nada tinggi justru membuat anak menjauh secara emosional, sehingga komunikasi tidak berjalan efektif.

“Kalau kita kasar, anak menjauh. Nanti masalahnya bisa melebar ke hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Baca juga: Cara Sambut Suami Pulang Kerja, dr Aisah Dahlan: Jangan Langsung Cerewet, Tunggu 10 Menit Dulu

Tiga Langkah Sebelum Menasihati Anak

dr Aisah memaparkan tiga langkah penting yang bisa diterapkan orang tua sebelum menyampaikan nasihat atau membuat aturan baru di rumah.

  1. Maafkan anak terlebih dahulu.

Sebut nama anak dalam doa dan lepaskan amarah sebelum menegurnya.

“Maafkan dulu di hadapan Allah. Saat hati orang tua lembut, Allah akan bantu melunakkan hati anak,” jelasnya.

2. Doakan dan mohonkan ampunan untuk anak.

dr Aisah menekankan pentingnya kekuatan doa sebelum berbicara.

“Sebut namanya lengkap, minta Allah ampuni dia. Jadi sebelum ibunya bicara, Allah sudah ‘datang lebih dulu’ ke hatinya,” tuturnya.

3. Ajak musyawarah dengan nada lembut.

Setelah hati anak lebih tenang, barulah orang tua mengajak berbicara dengan bahasa yang santun.

Baca juga: Anak Jatuh, Ibu Langsung Panik? dr Aisah Dahlan : Ini Alasan Wajah Wanita Terlihat Lebih Emosional

“Urutannya jangan terbalik. Maafkan dulu, doakan, baru musyawarah,” tegasnya.

4. Gunakan Bahasa yang Dimengerti Anak

Dalam penjelasannya, dr Aisah juga menekankan pentingnya memahami karakter anak sebelum menegur.

Untuk anak laki-laki yang cenderung aktif dan banyak bergerak, pendekatan terbaik adalah lewat percakapan ringan atau permainan.

“Misalnya sebelum menegur soal salat atau PR, tanya dulu ‘Main apa, Nak?’ atau ‘Siapa yang menang?’. Anak akan merasa dihargai,” katanya.

Sementara untuk anak perempuan atau anak yang lebih tertutup, orang tua disarankan untuk menyediakan waktu khusus dan perhatian penuh saat mereka bercerita.

“Kalau anak introvert mulai mau cerita, simpan HP, tatap wajahnya, dan dengarkan tanpa menyela,” pesannya.

Baca juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Alasan Suami Susah Bangun Saat Tidur, Ternyata Listrik Otak 70 Persen ‘Mati’

Serahkan Hasilnya kepada Allah

dr Aisah menutup penjelasannya dengan mengingatkan agar setiap ikhtiar orang tua tetap diiringi dengan ketulusan dan tawakal.

“Kalau sudah berusaha dengan lembut, serahkan hasilnya pada Allah. Dia mencintai orang-orang yang bertawakal,” ujarnya mengutip potongan ayat fa idza ‘azamta fatawakkal ‘alallah.

Dengan menerapkan panduan dari QS Ali Imran ayat 159 ini, dr Aisah berharap komunikasi orang tua dan anak dapat terjalin lebih hangat—bukan dengan amarah, tetapi dengan kelembutan, doa, dan kasih sayang. (Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved