Gayo Lues
Warga Gayo Lues Sampaikan Surat Terbuka, Curahan Hati di Tengah Bencana
Ia menulis tentang harapan yang perlahan meredup, daya yang menurun, serta rasa kehilangan pegangan di tengah bencana yang melanda.
Ringkasan Berita:
- Suara hati korban banjir di Gayo Lues untuk Bupati disampaikan melalui wartawan Serambi Indonesia
- Curahan hati muncul dari seorang pemuda bernama Ramadhan (28) warga Kecamatan Putri Betung.
- Ia menulis tentang harapan yang perlahan meredup, daya yang menurun, serta rasa kehilangan pegangan di tengah bencana yang melanda.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Edi Sutami | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN – Di tengah situasi bencana yang masih menyisakan duka bagi warga Gayo Lues, sebuah suara hati muncul dari seorang pemuda bernama Ramadhan (28) warga Kecamatan Putri Betung.
Melalui sebuah surat terbuka yang ia kirimkan kepada kontributor Serambi Indonesia, Ramadhan menyampaikan kegelisahan dan harapan masyarakat yang terdampak musibah.
Ia menegaskan bahwa langkahnya memilih media massa sebagai saluran penyampaian pesan bukanlah karena kepentingan politik. Baginya, ini adalah bentuk kejujuran seorang warga yang merasa mulai kehilangan arah.
“Ini murni curahan hati sebagai rakyat. Kami bukan kompetitor politik siapa pun,” ujarnya singkat kepada wartawan.
Suara dari Tengah Kesulitan
Dalam suratnya, Ramadhan menggambarkan kondisi masyarakat yang menurutnya sedang berada pada titik lemah.
Ia menulis tentang harapan yang perlahan meredup, daya yang menurun, serta rasa kehilangan pegangan di tengah bencana yang melanda.
Nada surat tersebut puitis, emosional, dan sarat simbol. Ia menyampaikan bahwa masyarakat tidak menuntut kemewahan atau bantuan berlebihan, melainkan kehadiran pemimpin mereka—Bupati Gayo Lues, Suhaidi—untuk sekadar melihat langsung kondisi warganya.
Bagi Ramadhan, kehadiran seorang pemimpin di tengah rakyat yang sedang berduka memiliki makna yang jauh lebih besar daripada bantuan materi.
Perbandingan yang Menyentuh
Dalam tulisannya, ia juga menyinggung kabar tentang seorang kepala daerah di wilayah lain yang disebut rela turun langsung ke lokasi bencana, bahkan meninggalkan kenyamanan fasilitas jabatannya demi mendampingi warganya.
Kisah itu, menurutnya, menjadi kontras dengan situasi yang ia rasakan di Gayo Lues.
Ramadhan mengaku perih mendengar kabar-kabar yang beredar, terutama ketika masyarakat justru merasa seperti sedang menyaksikan drama, bukan empati.
suara hati
surat terbuka
Gayo Lues
Banjir di Gayo Lues
korban banjir
Kisah korban banjir Gayo Lues
Serambinews.com
Serambi Indonesia
| 13 Hari PascaBanjir, Wabup Gayo Lues Sidak Stok Logistik: Jangan Tahan Bantuan, Ini Hak Para Korban! |
|
|---|
| Jalan Nasional Kutacane-Blangkejeren Putus, DPRK Soroti Ribuan Warga Gantungkan Harapan |
|
|---|
| Nakes ke Lokasi Terisolir, Layani Kesehatan Gratis Warga Tertahan di Jalur Blangkejeren–Kutacane |
|
|---|
| Nyaris Satu Dekade, Korban Anak di Gayo Lues Akhirnya Berani Bongkar Kekerasan Seksual Ayah Kandung |
|
|---|
| Saluran Irigasi Ambruk di Ulun Tanoh, 68 Ha Sawah Terancam Gagal Tanam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Ramadhan-1812.jpg)