Aceh Barat
Ubah Lahan Kosong Jadi Area Produktif, Lapas Meulaboh Dukung Ketahanan Pangan Nasional
“Tidak ada lagi lahan kosong di dalam Lapas Meulaboh, semua sudah dioptimalkan menjadi area produktif,” ujar Kalapas...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Meulaboh menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM RI, khususnya dalam upaya pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui pemanfaatan seluruh lahan kosong di dalam lingkungan Lapas menjadi area produktif. Kini, tak ada lagi lahan yang terbengkalai di Lapas Meulaboh.
“Tidak ada lagi lahan kosong di dalam Lapas Meulaboh, semua sudah dioptimalkan menjadi area produktif,” ujar Kalapas Meulaboh, Tendi Kustendi, Kamis (29/8/2025).
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya berdampak positif pada ketahanan pangan internal Lapas, tetapi juga menjadi sarana pengisian waktu yang produktif bagi warga binaan serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan sehat.
Lahan yang tersedia telah dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan. Beragam tanaman seperti jagung, terong, edamame, pepaya, mangga, dan kacang tanah tumbuh subur di area pertanian. Sementara di sektor peternakan, warga binaan mengelola ternak ayam dan bebek secara aktif.
"Program ini kami realisasikan dengan pendampingan dari petugas, agar pembinaan berbasis pertanian dan peternakan dilakukan dengan teknik yang tepat serta menghasilkan produk berkualitas tinggi," tambah Tendi.
Baca juga: Berbulan-bulan Konflik dengan Gajah, Warga Aceh Barat Kini Bisa Bernapas Lega
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasi Binadik dan Giatja), Muhammad Faydiban, yang mengapresiasi sinergi antara petugas dan warga binaan, terutama pasca suksesnya panen raya jagung beberapa waktu lalu.
“Untuk tahun ini hingga Agustus 2025, telah dilakukan panen jagung sebanyak dua kali di lahan brandgang lapas, dengan total hasil sekitar 4.000 buah jagung,” ungkap Faydiban.
Sebagian besar hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi warga binaan, sementara sisanya dijual ke pasar lokal untuk mendukung keberlanjutan program.
Melalui program pemberdayaan ini, Lapas Meulaboh tidak hanya berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan, tetapi juga memberi bekal keterampilan dan semangat kemandirian bagi para warga binaan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.