Berita Aceh Singkil
Miris! Hanya Dua Destinasi Wisata di Aceh Singkil Sudah Sumbang PAD
Dua destinasi wisata itu adalah objek wisata Pantai Cemara Indah (PCI) Gosong Telaga dan Wisata Danau Anak Laut di Gosong Telaga Barat.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Dunia pariwisata merupakan potensi unggulan Kabupaten Aceh Singkil.
Namun dari sekian banyak potensi, ternyata baru dua destinasi wisata yang sudah menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD).
Kedua-duanya berada di wilayah Kecamatan Singkil Utara.
Dua destinasi wisata itu adalah objek wisata Pantai Cemara Indah (PCI) Gosong Telaga dan Wisata Danau Anak Laut di Gosong Telaga Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Aceh Singkil, Ir Muzni saat dikonfirmasi membenarkan, sejauh ini baru dua destinasi wisata yang menyumbangkan PAD.
PCI Gosong Telaga memberi sumbangan PAD sebesar Rp 200 juta per tahun.
Baca juga: Pesona Pulau Mini, Magnet Lain Wisata Muara Danau Anak Laut Indah Aceh Singkil
Sedangkan Wisata Danau Anak Laut sumbangkan PAD sebesar Rp 15 juta per tahun.
"Baru dua yang menghasilkan PAD, yaitu PCI dan Wisata Danau Anak Laut," kata Muzni, Senin (1/9/2025).
Sementara untuk destinasi lain seperti Ujung Lolok di Kecamatan Pulau Banyak Barat, yang memiliki potensi sangat besar menyumbangkan PAD, masih dalam proses penggarapan.
Menurut Muzni, dirinya sudah menyiapkan perencanaan agar Ujung Lolok, bisa menghasilkan PAD.
Hanya saja masih ada kendala. "Kami coba cari alternatif lain," ujar Muzni.
Baca juga: VIDEO Jadi Objek Wisata Penyumbang PAD, Kondisi Pantai Cemara Indah Terus Digerus Abrasi
Ujung Lolok merupakan spot selancar yang dimiliki Kabupaten Aceh Singkil.
Letaknya di Kecamatan Pulau Banyak Barat, sekitar 2 jam pelayaran menggunakan speedboat dari Singkil, Ibu Kota Kabupaten Aceh Singkil.
Periode ombak terbaik di Ujung Lolok, antara Mei sampai Oktober.
"Waktu terbaik berselancar di Ujung Lolok mulai Mei sampai bulan sepuluh (Oktober)," kata Mawardi, Camat Pulau Banyak Barat.
Ujung Lolok memiliki ombak yang dapat membangkitkan birahi peselancar.
Baik peselancar profesinal maupun pemula.
Baca juga: VIDEO - Berwisata ke Pulau Banyak? Ini Jadwal dan Tarif Kapal Tradisional
Ujung Lolok, cocok untuk peselancar pemula, karena gulungan ombak saat memecah masuk ke teluk dangkal.
Sehingga risiko terseret ke laut lepas bisa dihindari.
Tak mengherankan jika peselancar Eropa, Australia, Asia Selatan, Amerika, dan Amerika Latin, acap datang untuk menaklukan ombak Ujung Lolok.
Di Ujung Lolok telah tersedia resort yang menyewakan perlengkapan berselancar, kamar penginapan, serta restoran.
Sehingga peselancar tidak perlu repot membawa perlengkapan.
Peselancar mayoritas masuk Ujung Lolok melalui jalur laut dengan naik kapal-kapal pesiar.
Kondisi itu terlihat ketika berkunjung ke Ujung Lolok.
Sementara yang melalui jalur daratan Singkil, biasanya diantar pemandu lokal selanjutnya nginap di resort yang ada di Ujung Lolok.
Banyaknya peselancar datang ke Ujung Lolok melalui jalur laut dengan kapal pesiar, bisa menjadi peluang bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil untuk mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Sayangnya peluang itu, belum tergarap.
Tahun 2020 lalu, pelaku usaha kapal pesiar dari empat negara melakukan pertemuan dengan Pemkab Aceh Singkil.
Pengusaha tersebut masing-masing Pier asal Francis, Suzuki asal Jepang, Markus asal Australia, dan Yojin asal Inggris.
Pengusaha kapal pesiar itu, setiap tahun membawa wisatawan untuk melakukan surfing di Ujung Lolok.
Dalam pertemuan tersebut, pengusaha kapal pesiar menyatakan komitmen memberikan retribusi kepada Pemkab Aceh Singkil, sesuai ketentuan.
Hanya saja mereka meminta di lokasi tersedia fasilitas pendukung.
Seperti fasilitas kesehatan, keamanan, layanan internet dan telepon.
Nahas pandemi Covid-19 membuyarkan rencana tersebut.
Begitu pun ketika industri pariwisata kembali pulih, rencana bisnis tersebut belum tersentuh lagi.
Di Kabupaten Aceh Singkil, sendiri ada dua potensi pariwisata yang dapat dikapitalisasi menjadi multiplier effect (efek berganda) pertumbuhan ekonomi, yaitu rawa Singkil dan gugusan Kepulauan Banyak.
Langkahnya dengan memperbaiki konektivitas Aceh Singkil dengan Sumatera Utara, sebagai pintu gerbang utama masuknya wisatawan.
Terbangunnya konektivitas sekaligus wujudkan wacana Aceh Singkil, menjadi penyangga destinasi wisata super prioritas Danau Toba.
Berikutnya mengemas promosi wisata rawa Singkil dan Kepulauan Banyak, secara efektif dan efisien.
Dengan memanfaatkan media sosial dan media arus utama untuk diviralkan.
Viral menjadi kata kunci pada era masa kini.
Manakala objek wisata yang dimiliki Aceh Singkil viral, dipastikan kebanjiran wisatawan.(*)
objek wisata
destinasi wisata
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pantai Cemara Indah (PCI) Gosong Telaga
Danau Anak Laut
Aceh Singkil
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Jalan Menikung di Ujung Bawang Amblas, Hati-hati Menuju Singkil, Pengendara Acap Curi Jalur |
![]() |
---|
Banyak Lubang di Terminal Tipe C Singkil, Kadishub: Tahun Depan Direhab |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis, Omzet Penjual Ayam Pedaging di Aceh Singkil Naik |
![]() |
---|
Judi Online Meresahkan Masyarakat, Wakil Bupati Aceh Singkil Ingatkan Peran Keluarga |
![]() |
---|
Kompak, Wakil Bupati Aceh Singkil dan Komunitas Pemuda Gelar Safari Subuh Berjamaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.