Berita Pidie

Pidie Kekurangan 499 PAUD di Tengah Program Wajib Belajar 13 Tahun

Saat ini, dari 730 gampong di Pidie, ternyata 232 gampong telah memiliki PAUD. Sementara sisanya 499 gampong belum adanya PAUD.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Subur Dani
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
TANDATANGANI MODEL ANGKA PARTISIPASI - Wakil Ketua Bunda PAUD, Mona Rizky Arisanti, sedang menandatangani pelaksanaan model angka partisipasi sekolah pada jenjang PAUD di Pendopo Bupati Pidie. 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Di tengah wajib belajar 13 tahun yang menjadi program prioritas nasional pada RPJMN 2025-2029, namun Kabupaten Pidie masih kekurangan bangunan untuk belajar bagi anak-anak pada Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD. 

Baca juga: Warga Pidie Sambut Positif Pembangunan Gedung ICCU Jantung di RSU Sigli, Ada 3 Dokter Ahli Jantung

Belajar 13 tahun itu sesuai dengan visi pendidikan bermutu, yang telah dirumuskan berdasarkan amanat UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Isi undang-undang tersebut menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, sejak Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD hingga perguruan tinggi. 

Baca juga: Dana Bantuan UMKM Rp 2,7 Miliar belum Cair di Baitul Mal Pidie, Ini Masalahnya

"Kami sebagai bunda PAUD telah diamanatkan untuk mendukung, sekaligus menyukseskan program wajib belajar satu tahun di PAUD," kata Wakil Ketua Bunda PAUD, Mona Rizky Arisanti SPd, dalam sambutannya di Pendopo Bupati Pidie, Rabu (3/9/2025).

Kata Mona, program itu sangat penting untuk membentuk akhlak atau karakter anak anak sejak dini. 

Menurutnya, membangun pendidikan di Pidie tidaklah mudah, dengan wilayah yang luas dengan 23 kecamatan dan 730 gampong.

Baca juga: VIDEO - Haul Sirul Mubtadin di Pidie Jadi Magnet Ribuan Jamaah

Untuk itu, butuh dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie.

Kata Mona, tantangan terbesar dalam membangun PAUD di Pidie, akibat belum meratanya PAUD di setiap gampong. Selain itu, tenaga guru yang belum memenuhi kualifukasi. 

Baca juga: Buntut Demo, Sidang Korupsi APBG Menyeret Mantan Keuchik di Pidie Ditunda

Juga kurangnya dukungan hingga pemahaman orang tua. 

"Untuk itu, saya mengajak supaya semua kita terus bergerak bersama, untuk mendukung program strategis di bidang pendidikan anak usia dini," ujar isteri Wakil Bupati Pidie. 

Ia menambahan, saat ini dari 730 gampong di Pidie, ternyata 232 gampong telah memiliki PAUD. Sementara sisanya 499 gampong belum adanya PAUD. 

Baca juga: Buntut Kasus Pengadaan Laptop Cromebook, Sebanyak 84 Kepala Sekolah di Pidie Diperiksa Jaksa

Sementara Kepala BPMP Aceh, Dr Muhammad Anis SSi, mengatakan, jika anak-anak masuk PAUD, maka ketika masuk SD anak akan timbul kepercayaan diri. Bukan hanya itu, psikologi anak-anak akan meluas. 

Hanya saja orang tua harus lebih sabar selama satu minggu harus menemani anaknya belajar di PAUD. Karena anak-anak akan beradaptasi dengan rekannya di PAUD. 

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Warga Serbu Gerakan Pangan Murah Digelar di Pidie 

" PAUD akan menjadi fondasi saat anak ke jenjang SD. Kita harus kolaborasi multi pihak, karena bukan tugas dinas pendidikan saja, tapi semua pihak, termasuk orang tua," jelasnya.  

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved