Berita Banda Aceh
Terima Otsus Hampir 18 Tahun, Sekda: Otsus Punya Peran Penting Pengentasan Kemiskinan di Aceh
“Pemerintah Aceh sanggup untuk melakukan intervensi dalam menekan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dana otsus...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
“Pemerintah Aceh sanggup untuk melakukan intervensi dalam menekan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dana otsus sangat membantu kita dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh,” pungkasnya.
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hampir 18 tahun menerima suplai aliran dana otonomi khusus (Otsus), Sekda Aceh, M Nasir Syamaun, menegaskan bahwa dana otsus punya peran penting untuk pengurangan kemiskinan di Aceh.
Terlebih dari segi infrastruktur jalan, Provinsi Aceh salah satu yang terbaik di Sumatera.
Hal itu ia katakan menanggapi pernyataan pemerintah pusat perihal penyaluran otsus sejak 2008-2025 untuk Aceh namun belum ada perkembangan.
Saat ini Aceh masih memegang status dengan provinsi termiskin di Sumatera dengan angka 12,33 persen dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Aceh berada di angka 4,6 persen berdasarkan data BPS.
“Ini berat apalagi 2027 merupakan masa akhir dana otsus. Kalau tak ada tambahan posisi anggaran kita di 7 triliun, sementara tahun ini 11 triliun saat ini,” kata Nasir usai pelantikan pengurus Kagama Aceh di Anjong Mon Mata, Sabtu (6/9/2025).
Terlebih, kemarin ia baru membaca di Media yang menyebutkan pemerintah pusat sudah menggelontorkan uang dari 2008-2025 tapi tidak ada perkembangan.
Dirinya tidak membantah hal tersebut, namun ia akan menjawab berdasarkan data.
Baca juga: NasDem Aceh Bakal Bawa Isu Dana Otsus pada Rakernas di Makassar
Berdasarkan data yang ada yang ia miliki, posisi Aceh pada tahun 2004 berada di angka 29 persen kemiskinan.
Provinsi lain di Sumatera terendah di Bengkulu di 22 persen.
Namun, pada tahun 2005 angka kemiskinan di Aceh meningkat menjadi 32 persen akibat bencana tsunami.
“Kita tidak memulai angka yang sama dengan provinsi lainnya. Sementara secara nasional mereka di angka 17 persen. Tapi setelah damai tahun 2008 tahun pertama kita dapat otsus, kita melakukan sejumlah program seperti JKA dan beasiswa. Angka itu kita berhasil turunkan menjadi 23 persen,” jelasnya.
18 tahun pasca penyaluran dana otsus untuk Aceh, angka kemiskinan berhasil ditekan menjadi 12,33 persen.
Artinya lanjut NAsir, untuk menuju target Pak Presiden, bahwa Aceh di 2029, harus berada di 6-7 persen angka kemiskinan itu target RPJMN, Pemerintah Aceh menyanggupi hal tersebut.
“Pemerintah Aceh sanggup untuk melakukan intervensi dalam menekan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dana otsus sangat membantu kita dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Mualem Ajak Alumni Universitas Gadjah Mada Keluarkan Aceh dari Label Provinsi Termiskin
| Di RSUDZA, Prof Zahid Latif dari Pakistan Paparkan Pelayanan Kesehatan Syariah di Negaranya |
|
|---|
| Mukisi Aceh Gelar Islamic Hospital Consortium, 8 Negara Pelajari Layanan Syariah di RSUDZA |
|
|---|
| Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh, PT PEMA dan PLN UID Kolaborasi Bangun Infrastruktur Kelistrikan |
|
|---|
| Mualem Ajak Alumni Universitas Gadjah Mada Keluarkan Aceh dari Label Provinsi Termiskin |
|
|---|
| Hamid Awaluddin Sebut Mualem Jadi Gubernur Aceh Bukti Nyata Hasil Perdamaian |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.