Berita Banda Aceh

Ucapan Ketua DPRA Bikin Heboh, Akademisi USK Sebut Itu Spontan untuk Redam Aksi Demonstran

Dr Effendi Hasan MA menilai pernyataan Ketua DPRA tidak dimaksudkan untuk mengajak masyarakat menghidupkan kembali isu disintegrasi. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
FOR SERAMBINEWS.COM
Akademisi FISIP Universitas Syiah Kuala sekaligus pengamat politik Aceh, Dr Effendi Hasan MA. 

Ucapan Ketua DPRA Bikin Heboh, Akademisi USK Sebut Itu Spontan untuk Redam Aksi Demonstran

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, yang meminta massa aksi Aliansi Masyarakat Aceh menambah tuntutan "Aceh pisah dari pusat" saat unjuk rasa di Gedung DPRA pada Senin (1/9/2025) lalu, menuai pro dan kontra. 

Pernyataan tersebut, yang sempat viral di media sosial, memicu respons keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua Pembela Tanah Air (PeTA), Teuku Sukandi, yang meminta Ketua Umum Partai Aceh (PA), Muzakir Manaf, untuk segera mencopot Zulfadli.

Namun, di tengah gelombang kritik, Akademisi FISIP Universitas Syiah Kuala sekaligus pengamat politik Aceh, Dr Effendi Hasan MA menilai pernyataan Ketua DPRA tidak dimaksudkan untuk mengajak masyarakat menghidupkan kembali isu disintegrasi. 

Menurutnya, ucapan tersebut lebih bersifat spontan untuk meredam suasana panas di tengah ribuan massa.

Zulfadli menggunakan strategi komunikasi massa yang berani dan tegas untuk memengaruhi psikologi massa, sehingga aksi tetap berlangsung tertib dan damai.

“Tentunya kepiawaian Ketua DPRA memanfaatkan psikologi massa langsung mendapat sambutan meriah dari massa demontrasi,"

"Respons berani Ketua DPRA justru membuat aksi massa terhindar dari tindakan anarkis seperti yang marak terjadi di sebagian wilayah Indonesia,” jelasnya, Sabtu (6/9/2025).

TEMUI PENDEMO - Kapolda Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah, bersama Ketua DPRA Zulfadhli, serta sejumlah pimpinan DPRA terpantau bersiap menemui massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan gedung dewan setempat, Senin (1/9/2025).
TEMUI PENDEMO - Kapolda Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah, bersama Ketua DPRA Zulfadhli, serta sejumlah pimpinan DPRA terpantau bersiap menemui massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan gedung dewan setempat, Senin (1/9/2025). (SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI)

Baca juga: Ketua DPRA ‘Keseleo’ Lidah, Minta Aceh Pisah dari Pusat, Politisi PDIP Nilai cuma Luapan Kekecewaan

Sikap Zulfadli yang berani menemui massa aksi dinilai patut diapresiasi.

Effendi membandingkan dengan aksi demonstrasi di wilayah lain di Indonesia yang berujung anarkis karena tidak adanya respons dari anggota dewan.

"Sikap gentleman Ketua DPRA merespon langsung tuntutan massa harus diberikan apresiasi, dengan sikap Ketua DPRA tersebut, aksi massa bisa dikendalikan dan tidak terjadi chaos di Gedung DPRA," tambahnya.

Lebih lanjut, Effendi meminta agar pernyataan Zulfadli tidak diinterpretasikan terlalu jauh, apalagi dikaitkan dengan ajakan pemisahan diri dari NKRI di tengah kondisi politik nasional yang tidak stabil.

Pernyataan itu, menurutnya, hanyalah bentuk respons Zulfadli untuk mendengarkan aspirasi massa yang merupakan konstituennya.

”Peryataan keras tersebut hanya sebatas menyahuti keinginan dan tuntutan massa,"

"Sebagai Ketua DPRA, dia harus mendengar dan memahami aspirasi dari peserta aksi, dan harus memperjuangkan aspirasi yang disuarakan oleh peserta aksi sebagai kontituen yang telah memilihnya dan anggota DPR Aceh yang lain,” ujarnya.

Terakhir, Effendi menegaskan bahwa sikap Zulfadli terhadap NKRI sudah sangat jelas.

Ia menyebut Zulfadli konsisten menjalankan Perjanjian MoU Helsinki dan UUPA yang telah menetapkan Aceh sebagai bagian tak terpisahkan dari NKRI.

“Tidak hanya sikap ketua DPRA, rakyat Aceh juga selalu berkomitmen untuk menjaga dan merawat perdamaian Aceh yang sudah berlangsung selama 20 tahun,” tegasnya.

Pasca 20 tahun pasca perdamaian Aceh,  Effendi optimis kepemimpinan Muzakir Manaf (Mualem) - Fadhlullah SE (Dek Fadh) yang memiliki kedekatan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini menjadi kesempatan bagi Aceh untuk membangun sinergi kuat dengan pemerintah pusat demi mewujudkan Aceh yang Islami, maju, bermartabat, dan berkelanjutan sebagaimana dalam program prioritas Gubernur Aceh.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS 

Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved