Cahaya Aceh

Aceh Film Festival 2025 Resmi Ditutup, Sukses Merayakan Sinema Dunia dan Lokal

Festival film ini berhasil menghadirkan ruang apresiasi bagi sineas muda, pelaku industri film, dan penikmat sinema dari berbagai daerah.

|
Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Aceh Film Festival (AFF) 2025 

●  NGOFI (Ngobrol Film) bersama para sineas,

● Nostalgia yaitu pemutaran arsip film yang menceritakan masa konflik Aceh dan Diskusi, 

● Aceh Documentary Competition yaitu film karya pelajar Aceh, 

● AFLAMU yaitu program pemutaran film dari Timur Tengah dan Diskusi dengan Sutradara, 

● Layeu Aceh yaitu pemutaran film program eksebisi dan apresiasi untuk karya filmmaker Aceh, 

● Balee komunitas merupakan program FGD para penggiat film diseluruh Aceh, yang tergabung dalam komunitas film

Malam puncak ini ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang dari berbagai kategori kompetisi film. Beberapa kategori utama yang diumumkan di antaranya:

● Film Dokumenter Terbaik Kategori Aceh Documentary Competition – [ Tarian Gajah, Sutradara Dhaifani - Aceh Tengah]

● Film Dokumenter Terbaik  Kategori Aceh Documentary Competition – [Jojo, Sutradara Rina Maghfira S - Pidie]

● Internasional Film Dokumenter – [ Mama Jo, Sutradara Ineu Rahmawati - Indonesia]

● Internasional Film Fiksi - [Not Buried Yet, Sutradara Alkaseem Ahmad - Syrian Arab Republik]

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia mengungkapkan bahwa, “Meskipun saya baru hadir di penghujung acara, saya bisa merasakan vibesnya, Aceh Film Festival ini luar biasa. Dari karya film yang ditampilkan sangat menunjukkan keragaman dan kayanya kebudayaan daerah masing-masing. Saat  ini sangat luar biasa untuk meningkatkan industri perfilman Indonesia seperti  kita melihat film- film dari Syria, dibalik keterbatasan para sineas tersebut berhasil menciptakan karya yang dahsyat dan menakjubkan. Tentunya para sineas Indonesia juga pasti bisa melakukannya,” ujar Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh juga menyampaikan bahwa, “Aceh Film Festival bukan sekedar festival tapi juga ruang kolaborasi dan meningkatkan solidaritas. Tema yang diusungkan berhasil yaitu siasat dalam berkarya di tengah keterbatasan serta strategi untuk terus berkembang. Melihat banyaknya partisipasi, menunjukkan bahwa Aceh sudah hadir di peta perfilman dunia,” lanjut Almuniza Kamal, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh. 

Dengan suksesnya penyelenggaraan AFF 2025, panitia berharap festival ini menjadi ruang berkelanjutan bagi lahirnya karya-karya baru dan kolaborasi kreatif antar-sineas.

Aceh Film Festival 2025 telah membuktikan bahwa perfilman Aceh terus berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari peta perfilman nasional.

Tentang Aceh Film Festival (AFF)

Aceh Film Festival adalah festival film tahunan yang sudah ada sejak 2015  bertujuan memajukan ekosistem perfilman di Aceh dan memperkenalkan karya-karya sineas lokal ke tingkat nasional maupun internasional.

AFF menjadi ruang bagi para pembuat film, penonton, dan praktisi industri untuk saling bertukar gagasan dan pengalaman melalui film.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved