Berita Bireuen
Usaha Piring Situek Pandrah Bireuen Butuh Mesin Tambahan, Tingkatkan Produksi, Termasuk untuk Maulid
Sejak berjalan, usaha piring situek ini hanya mengandalkan satu unit mesin. Kondisi tersebut membuat produksi terbatas, sementara permintaan
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Sejak berjalan, usaha piring situek ini hanya mengandalkan satu unit mesin. Kondisi tersebut membuat produksi terbatas, sementara permintaan dari masyarakat maupun lembaga terus meningkat.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Usaha piring situek yang dikelola UMKM Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Lestari Indah, Desa Panton Bili, Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, kini membutuhkan tambahan mesin produksi.
Sejak berjalan, usaha piring situek ini hanya mengandalkan satu unit mesin. Kondisi tersebut membuat produksi terbatas, sementara permintaan dari masyarakat maupun lembaga terus meningkat.
“Banyak pesanan yang kadang terlambat dipenuhi karena kapasitas mesin hanya satu unit.
Kami sedang mengerjakan beberapa pesanan sekaligus mempersiapkan piring situek untuk kenduri maulid di desa kami,” kata pengelola UMKM, Heru Wahyudi, didampingi operator mesin, Muhammad Dani, kepada Serambinews.com, Senin (8/9/2025).
Heru menambahkan, pihaknya bersama NGO WRI Indonesia telah mengajukan proposal permohonan bantuan mesin tambahan ke Gubernur Aceh dan dinas terkait di Bireuen.
Harapannya, bantuan mesin itu bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat serta memperluas pemasaran produk piring situek ke berbagai daerah.
Baca juga: Sukses Kembangkan Piring Situek Pineung, Bupati Bireuen Terima Penghargaan Serambi Ekraf Award
Sebelumnya, usaha piring situek dari pelepah pinang di Desa Panton Bili ini meraih Serambi Ekraf Award 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dan diterima Wakil Bupati Bireuen, Ir H Razuardi MT, mewakili Bupati Mukhlis ST, Jumat (29/9/2025) di Banda Aceh.
Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas peran Pemkab Bireuen dalam mendukung pengembangan UMKM lokal.
Produk piring situek sendiri merupakan hasil kolaborasi KUPS Lestari Indah bersama Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Siwah, NGO WRI Indonesia, Penyuluh Kehutanan (KPH), serta Pemkab Bireuen.
Awalnya, pelepah pinang hanya dianggap limbah. Namun kini, bahan tersebut diolah menjadi piring ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi.
Satu pelepah pinang dibeli dengan harga Rp200–Rp500, tergantung kualitasnya.
Baca juga: VIDEO - Piring Situek Pineung dari Pandrah Bireuen: Wadah Makanan Ramah Lingkungan yang Kian Populer
“Proses pengolahan dari bahan baku hingga menjadi piring situek melalui lima tahap, kemudian dilakukan pengepakan dan dikirim ke pemesan,” jelas Muhammad Dani. (*)
3 Bersaudara Terseret Arus Laut, Nadhiva Meninggal, Hafidhul belum Ditemukan |
![]() |
---|
Terkait Kerja Sama Jadikan Magnet School Aceh Timur sebagai Kampus, Ini Kata Rektor UIA Bireuen |
![]() |
---|
Camat Gandapura Lantik Keuchik dan Tuha Peut Gampong Mon Keulayu |
![]() |
---|
UNIKI Bireuen Jalin Kerja Sama Bidang Ini dengan Universitas Pakuan Bogor |
![]() |
---|
DPRK Bireuen Bahas Ranqanun Pembentukan Perangkat Daerah, Jumlah SKPK Dikurangi Jadi 49 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.