Berita Aceh Singkil
Gawat! Harga Cabai Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kg di Aceh Singkil
"Harga cabai naik, dari kami petani Rp 80 ribu. Kalau di pasar sudah Rp 100 ribu," kata Jamil petani cabai merah keriting di Desa Gosong Telaga Barat,
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
"Harga cabai naik, dari kami petani Rp 80 ribu. Kalau di pasar sudah Rp 100 ribu," kata Jamil petani cabai merah keriting di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara,
Penulis: Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Harga cabai merah tembus Rp 100 ribu per kilogram di pedagang eceran pasar tradisional Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (9/9/2025).
Harga tersebut untuk cabai yang masih segar atau baru saja dipasok petani.
Sedangkan cabai yang mulai layu di kisaran Rp 90 ribu per kilogram (Kg).
Sementara di tingkat petani cabai merah Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per Kg.
"Harga cabai naik, dari kami petani Rp 80 ribu. Kalau di pasar sudah Rp 100 ribu," kata Jamil petani cabai merah keriting di Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil.
Melonjaknya harga cabai merah, lantaran daerah penghasil cabai di wilayah Sumatera Utara, telah memasuki musim pascapanen.
Sehingga kebutuhan cabai bagi masyarakat Aceh Singkil, mengandalkan produksi lokal.
Sayang produksi cabai lokal masih minim, sehingga suplai ke pasar sedikit. Sebaliknya permintaan (demand) tinggi.
Apalagi memasuki bulan Maulid banyak warga menggelar kenduri dan pesta.
Otomatis ketika suplai (penawaran) barang sedikit, sebaliknya demand tinggi, maka berlaku hukum ekonomi harga naik.
Produksi cabai petani lokal sedikit, lantaran sebagian sudah memasuki waktu pascapanen.
Sebagian lagi, produksinya tidak maksimal akibat sempat kekeringan sepanjang Agustus lalu.
Alasan paling utama, karena masih sedikit warga yang menanam cabai. Kendati banyak lahan pekarangan kosong di Kabupaten Aceh Singkil.
Sementara itu permintaan cabai merah cukup tinggi di Kabupaten Aceh Singkil.
Maklum warga di batas samudera Hindia itu, menjadikan cabai merah sebagai bumbu dapur utama.
Mulai dari sambal, masak ikan, bikin gulai semuanya menggunakan cabai merah.
"Kalau tidak pakai cabai rasanya masakan kurang pas," kata Sarifah ibu rumah tangga.
Cabai lokal Aceh Singkil, menjadi pilihan kaum ibu rumah tangga. Lantaran dipercaya lebih pedas serta tahan disimpan lebih lama.
Atas alasan itu, bisanya ibu rumah tangga lebih banyak menjatuhkan pilihan membeli cabai dari petani Aceh Singkil.
Jika sudah tidak ada pilihan barulah membeli cabai yang dipasok dari luar daerah.
Kaum ibu berharap harga cabai tetap stabil, jika naik pun tidak terlampau tinggi.(*)
Baca juga: Prakiraan Cuaca Aceh Singkil Hari Ini, Semua Wilayah Diselimuti Awan
YARA Desak DLH Aceh Singkil Usut Tuntas Dugaan Pencemaran Limbah PMKS |
![]() |
---|
Disoroti Demonstran, Lubang di Jalan Dekat Rumah Pribadi Bupati Aceh Singkil belum Diperbaiki |
![]() |
---|
Banyak Ikan di Sungai Lae Gombar Mati, Diduga Tercemar Limbah PMKS |
![]() |
---|
Remaja Masjid Latih Guru TPA di Aceh Singkil Manajemen Pengelolaan |
![]() |
---|
Ikan Mati Massal di Sungai Lae Gombar Aceh Singkil, Disinyalir Dampak Limbah PMKS Bocor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.