Berita Bireuen

UNIKI Bireuen Dampingi Kelompok Tani Muda Mandiri, Dorong Pertanian Terpadu Hingga Pemasaran Online

Tim dosen yang dipimpin Mahrani Aufa MPd, dosen Program Studi Informatika UNIKI, melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
FOTO BERSAMA – Dosen dan mahasiswa UNIKI foto bersama bersama anggota Kelompok Tani Muda Mandiri di Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Kamis (11/9/2025). 

Tim dosen yang dipimpin Mahrani Aufa MPd, dosen Program Studi Informatika UNIKI, melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran, dan manajemen usaha pertanian terpadu.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen kembali turun ke Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, Kamis (11/9/2025).

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dengan titik sasaran Kelompok Tani Muda Mandiri yang selama ini menanam empat komoditas utama, yaitu tomat, timun, kacang panjang, dan cabai rawit.

Tim dosen yang dipimpin Mahrani Aufa MPd, dosen Program Studi Informatika UNIKI, melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran, dan manajemen usaha pertanian terpadu.

Kepala Humas UNIKI, Taufik Harahap SH MSi, kepada Serambinews.com, Jumat (12/9/2025), menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan yang keenam kalinya dilakukan tim dosen dan mahasiswa UNIKI.

Menurut Mahrani, program PKM dilaksanakan selama delapan bulan dengan fokus pada diversifikasi produk pertanian, penerapan teknologi tepat guna, penguatan digital marketing, serta pengemasan modern.

“Melalui teknologi hidroponik, bioflok, freezer, vacuum sealer, hingga digital marketing, petani dapat meningkatkan nilai tambah produk dan memperluas jangkauan pasar,” ujarnya.

Baca juga: Darah di RSUD dr Fauziah Bireuen Minim, UTD Harap Partisipasi Masyarakat, Tiap RS 70 Kantong/Hari  

Sebelum program berlangsung, kelompok tani hanya menanam tomat, timun, kacang panjang, dan cabai rawit.

Namun setelah mendapat pendampingan, mereka kini mampu memproduksi sayuran hidroponik (sawi, kangkung, selada), membudidayakan lele dengan sistem bioflok. 

Kemudian memelihara ayam kampung sebagai tambahan sumber pangan dan pendapatan

Selain itu, penerapan freezer dan vacuum sealer terbukti mampu menekan kerugian pasca panen hingga 60 persen, sekaligus meningkatkan daya saing produk di pasar modern.

Dalam aspek pemasaran, tim PKM melatih kelompok tani menggunakan media sosial (Facebook, Instagram, WhatsApp Business) serta marketplace (Shopee, Tokopedia).

Kini, produk dengan label resmi “Muda Mandiri” tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi juga mulai dipasarkan secara online ke luar daerah.

Baca juga: Siapkan Berkas PPPK Paruh Waktu, Ribuan Tenaga Honorer Serbu Mapolres Bireuen

Hasilnya, pendapatan kelompok tani meningkat sekitar 30 persen. Program ini juga melibatkan pemuda desa dalam digital marketing dan distribusi produk, sementara ibu rumah tangga membantu proses pengemasan.

Mahrani menambahkan, program ini akan terus berlanjut melalui monitoring, pendampingan, dan jejaring kemitraan.

Ke depan, kelompok tani ditargetkan mampu mengurus legalitas usaha seperti izin PIRT, sertifikat halal, dan merek dagang untuk menembus pasar modern.

Rektor UNIKI, Dr Zainuddin Iba SE MM, memberikan apresiasi atas program ini sebagai bentuk nyata peran UNIKI dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang pengabdian masyarakat. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved