Serambi Spotlight
Peran Besar Ulama Aceh, dari Masa Sultan Iskandar Muda
“Ada yang mengatakan sebenarnya yang memimpin bukan sultanah, tapi para ulama lewat lembaga khusus itu,” katanya.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nurul Hayati
Peran Besar Ulama Aceh, Dari Masa Sultan Iskandar Muda
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ulama sejak dulu memiliki peran besar dalam membangun Aceh, bahkan menjadi rujukan utama sultan dalam mengambil kebijakan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla, S.Pd dalam Podcast Serambi Spotlight dengan tema “Peran Ulama Dayah Membangun Aceh” yang dipandu oleh Bukhari M Ali, News Manajer Serambi Indonesia, pada Selasa (16/9/2025).
Menurut Tgk Mustafa, peran ulama sangat terlihat pada masa Sultan Iskandar Muda dan Sultan Iskandar Tsani pada abad ke-16 dan 17.
“Ulama diberi ruang khusus di istana, ada pengajian rutin, bahkan setiap kebijakan sultan selalu dimusyawarahkan dengan ulama. Jadi ulama adalah tempat pertama kali ditanya sebelum keputusan diambil,” jelasnya.
Ia menambahkan, ketika Aceh dipimpin Sultanah, lembaga Qadhi Malik al-Adil bahkan berperan sebagai penentu keputusan penting.
“Ada yang mengatakan sebenarnya yang memimpin bukan sultanah, tapi para ulama lewat lembaga khusus itu,” katanya.
Namun, kondisi berubah drastis setelah masuknya kolonial Portugis, Belanda, hingga Jepang.
Peran ulama mulai dipersempit, hanya di dayah atau masjid.
“Tatanan yang dibangun berabad-abad porak poranda, ulama dan ulee balang diadu domba. Sebagian ulee balang dianggap mesra dengan Belanda, meski ada juga yang melawan,” ungkap Tgk Mustafa.
Dalam perjalanan sejarah, ulama tetap hadir sebagai penentu arah bangsa.
Ia mencontohkan peran Abu Chik di Tiro dan Abu Daud Beureueh dalam perjuangan, hingga Abu Krueng Kale dan Abu Muda Wali yang menyatakan Soekarno sah menjadi presiden dalam sidang di Cipanas.
“Itu peran pertama dalam mmbangun atau sebagai asas negara Indonesia, mereka punya peran, khususnya ulama aceh ya. itu dalam peran nusantara,” pungkasnya. (an)
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Baca juga: Tgk Mustafa Husen Woyla Terpilih Kembali Nahkodai ISAD Aceh Periode 2025–2030
Jelang 20 Tahun Damai Aceh, Munawar Liza: MoU Helsinki Semakin Hambar! |
![]() |
---|
Perkim Diminta Benahi Sistem Rumah Bantuan |
![]() |
---|
“Siswa Siluman” di PPDB dan SPMB: Cermin Buram Sistem Pendidikan yang Tak Transparan |
![]() |
---|
Aceh Butuh Orang Profesional yang Berpikir ke Depan, Tidak Diselingi Kepentingan |
![]() |
---|
Bustami Hamzah: Aceh Butuh Orang Profesional yang Berpikir ke Depan, Tidak Diselingi Kepentingan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.