Liputan Eksklusif Aceh

Mantan Pendamping Desa di Abdya Ungkap Penyebab Bansos tidak Tepat Sasaran 

"Ujung-ujungnya, yang menerima bantuan itu tidak tepat sasaran, karena tidak dilakukan Musdes dengan melibatkan berbagai pihak," ujarnya.

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
lustrasi Bantuan Sosial. 

"Ujung-ujungnya, yang menerima bantuan itu tidak tepat sasaran, karena tidak dilakukan Musdes dengan melibatkan berbagai pihak," ujarnya.

Seharusnya, nama-nama calon penerima bantuan sosial itu lahir dari hasil musdes yang melibatkan seluruh aparatur gampong, perwakilan atau tokoh masyarakat, dan calon penerima bantuan, serta disaksikan oleh Babinsa, Babinkamtibmas, pendamping desa (PD), pendamping langsung desa (PLD), pihak Kantor Camat, dan Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada Kementerian Sosial (Kemsos) RI.

"Baru kemudian nama-namanya itu disepakati dan seterusnya di input ke aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) untuk dilakukan pemutakhiran DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional)," ujarnya.

Yang terjadi selama ini, ungkapnya, banyak gampong tidak melakukan Musdes.

Jika pun ada, hanya melibatkan perangkat desa.

Selain itu, tambahnya, operator SIKS-NG sering diganti, sehingga operator baru harus belajar kembali bagaimana mengoperasikan aplikasi tersebut.

"Ada juga dugaan, operator aplikasi SIKS-NG berhenti karena tidak ada insentif. Tentu ini juga menjadi masalah, yang mengakibatkan data penerima bansos tidak ter-update," ujarnya.

Selain itu, tambahnya, ada juga dugaan 'human error' di pusat data dan informasi (Pusdatin) Kementrian Sosial, sehingga data tidak ter-update meskipun sudah dilakukan pemutakhiran di tingkat gampong.

"Ini sejumlah masalah yang menurut kami harus diselesaikan dari hulu ke hilir, sehingga data penerima bansos benar-benar tepat sasaran," sebutnya.

Menurutnya, langkah Bupati Safaruddin mengintruksikan seluruh camat dan Keuchik untuk terlibat langsung dalam pemutakhiran data ini sangat tepat, sehingga kedepannya tidak ada lagi bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

"Semoga langkah beliau di awal kepemimpinan ini menjadi pintu gerbang perbaikan data kemiskinan di Abdya, sehingga apapun bentuk bantuan dan pembangunan kedepannya tepat sasaran, karena datanya sudah satu," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved