Bansos Tidak Tepat Sasaran
Soal Penyaluran Bansos, Pemerintah Gampong Guhang Abdya Lakukan Pendataan Lewat Musdes
Sebab, jelas Venny, penentuan penerima bantuan tersebut dilaksanakan terbuka dalam musdesus, sehingga semua elemen terlibat...
Penulis: Masrian Mizani | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ditengah maraknya isu penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran, Pemerintah Gampong Guhang, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengedepankan musyawarah dalam menentukan penerima bantuan melalui Musyawarah Desa (Musdes).
Musdesus tersebut, melibatkan seluruh aparatur gampong, perwakilan masyarakat, dan calon penerima bantuan, serta disaksikan oleh Babinsa, Babinkamtibmas, pendamping desa (PD), pendamping langsung desa (PLD), pihak Kantor Camat, dan Tim Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Keuchik Guhang, Venny Kurnia, dalam wawancara eksklusif dengan Serambinews.com, Jumat (19/9/2025) mengatakan, musdesus tersebut dilakukan sebagai upaya menentukan calon penerima manfaat bantuan sosial, baik itu Program Keluar Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan dari Baitul Mal, dan bansos lainnya.
"Musdes ini adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah gampong sebagai bentuk transparansi, tepat sasaran, dan valid saat dilakukan verifikasi," ucapnya.
Menurut Venny, tidak ada tekanan atau titipan nama penerima bantuan dalam proses pendataan di Gampong Guhang.
Sebab, jelas Venny, penentuan penerima bantuan tersebut dilaksanakan terbuka dalam musdesus, sehingga semua elemen terlibat dan tahu siapa saja penerima dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tersebut.
Ia menyebutkan, dalam musdes tersebut aparatur gampong menjelaskan dengan rinci terkait variabel-variabel penerima bantuan sosial, sehingga masyarakat bisa mengetahui tentang kondisi sosial ekonomi mereka.
"Alhamdulillah, setelah kita jelaskan semua tentang kriteria atau variabelnya, masyarakat bisa paham. Dengan sendirinya akan tersaring siapa yang berhak dan yang tidak berhak mendapatkan bantuan sosial," jelasnya.
Baca juga: Mantan Pendamping Desa di Abdya Ungkap Penyebab Bansos tidak Tepat Sasaran
Kemudian, kata Venny, nama-nama penerima bantuan sosial dari hasil musdesus tersebut diupload melalui aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation) untuk dilakukan pemutakhiran DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional).
"Aplikasi ini langsung dikelola oleh operator SIKS-NG gampong yang sudah dilatih oleh Dinas Sosial Abdya," ucapnya.
Namun demikian, kata Venny, ada juga tantangan yang dihadapi, sebab tidak semua masyarakat memiliki pola pikir yang sama terkait bansos.
"Menurut kami, itu lumrah. Sebab besaran dan jenis bantuan itu beda-beda, ada yang bentuknya uang ada juga sembako, yang terpenting bagi kami adalah penerima bansos itu sudah sesuai dan tepat sasaran," pungkas Venny. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.