Berita Banda Aceh
Separuh Narkoba yang Masuk ke Indonesia Berasal dari Aceh
Dari 10,6 juta ton secara nasional di Indonesia, 5,3 ton-nya itu berasal dari Aceh. Jenisnya ada ganja, sabu-sabu dan ekstasi. Bier Budy Kismulyanto
Dari total 10,6 juta ton secara nasional di Indonesia, 5,3 ton-nya itu berasal dari Aceh. Jenisnya ada ganja, sabu-sabu dan ekstasi. Bier Budy Kismulyanto, Kepala Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kepala Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh, Bier Budy Kismulyanto, mengungkap fakta terkait maraknya peredaran narkoba di Tanah Rencong. Menurutnya, hingga 31 Agustus 2025, dari total 10,6 ton narkoba yang masuk ke Indonesia, sekitar 5,3 ton atau hampir separuhnya berasal dari Aceh. Jenis barang haram yang berhasil digagalkan tersebut mayoritas berupa sabu-sabu, ganja, dan ekstasi.
“Dari total 10,6 juta ton secara nasional di Indonesia, 5,3 ton-nya itu berasal dari Aceh. Jenisnya ada ganja, sabu-sabu dan ekstasi,” kata Bier. Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada acara Cofee Morning, Forum Konsultasi Publik Dan Pencanangan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), di Kantor DJBC Aceh, Selasa (23/9/2025).
Bier merincikan bahwa 5,3 ton barang haram yang ditindak pada tahun 2025 ini terdiri dari 3,6 ton ganja; 1,6 ton sabu-sabu; dan 168 gram ekstasi. Ia juga mengungkap, berdasarkan data, tren penyelundupan narkoba melalui Provinsi Aceh mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2023 Aceh menyumbang 2,3 ton narkoba dari 24 kali penindakan.
Sementara pada tahun 2024, total barang bukti yang diamankan turun menjadi 1,6 ton. Namun jumlah kasus penindakan meningkat menjadi 39 kali. Kemudian sepanjang tahun 2025 ini, jumlah narkoba yang berhasil diamankan di Aceh melonjak tajam hingga mencapai 5,3 ton dengan jumlah penindakan sebanyak 75 kali.
“Di tahun 2025 ini sangat luar biasa. Jumlahnya meningkat signifikan dibanding dua tahun sebelumnya,” ungkapnya. Bier menuturkan, bahwa hasil penindakan tersebut merupakan hasil operasi mandiri pihaknya maupun bersinergi bersama aparat penegak hukum lainnya. Ia menegaskan, tingginya angka tersebut harus menjadi perhatian semua pihak.
Lebih lanjut, ia menekankan, Bea Cukai Aceh bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, dan berbagai instansi terkait terus memperkuat sinergi untuk menekan peredaran barang haram tersebut.
“Ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Kami bekerja sama dengan teman-teman di BNN, di Polri, dan isntansi lain selalu bersinergi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, posisi geografis Provinsi Aceh yang berada di ujung barat Indonesia dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara menjadi salah satu penyebab narkoba begitu mudah masuk. Selain itu, sejumlah kabupaten/kota di Aceh memiliki alur-alur kecil, sehingga menjadi pintu utama yang rawan terhadap penyelundupan narkoba.(ra)
Kodam Iskandar Muda Lakukan Rotasi Sejumlah Pejabat Strategis |
![]() |
---|
97 UMKM akan Ramaikan Meuseuraya Festival 2025 |
![]() |
---|
Baitul Mal Aceh Salurkan Dana Zakat Rp 2,3 Miliar bagi 260 Keluarga Miskin |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi di Balai Guru Penggerak Aceh, 2 PNS Mulai Disidang |
![]() |
---|
Beraksi di 16 Tempat, Satreskrim Polresta Banda Aceh Ungkap Kasus Curanmor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.