Damai Aceh

Jejak Senyap Aipda Rosita Rahayu, Saksi Hidup Perjalanan Damai Aceh

Perjanjian itu menutup babak panjang konflik bersenjata yang lebih dari 30 tahun melanda Tanah Rencong.

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO
TERIMA PENGHARGAAN – Polwan Polda Aceh, Aipda Rosita Rahayu, bersama sejumlah personel dan kalangan sipil menerima piagam penghargaan dari Kompolnas dalam sebuah acara di Aula Machdum Sakti Polda Aceh, Selasa (23/9/2025). 

Perjanjian itu menutup babak panjang konflik bersenjata yang lebih dari 30 tahun melanda Tanah Rencong.

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH — Kesepakatan damai antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah berlangsung dua dekade sejak ditandatanganinya perjanjian di Helsinki, pada 15 Agustus 2005.

Perjanjian itu menutup babak panjang konflik bersenjata yang lebih dari 30 tahun melanda Tanah Rencong.

Namun, damai tidak serta-merta hadir begitu saja.

Ia harus dijaga, dirawat, dan dihidupi oleh mereka yang berada langsung di tengah masyarakat.

Salah satu saksi sekaligus penjaga perdamaian itu adalah Aipda Rosita Rahayu, polwan kelahiran 1984 yang akrab disapa Oci.

Ia tercatat sebagai satu-satunya polisi wanita dari Polda Aceh yang bergabung dalam Aceh Monitoring Mission (AMM), misi internasional untuk memantau implementasi perjanjian damai Helsinki.

Saat itu Rosita masih berpangkat Brigadir Dua.

Tugasnya tidak ringan, ia kerap ditempatkan di daerah rawan konflik seperti Pidie, Lhokseumawe, hingga Aceh Timur.

Kala itu, jejak senyapnya setiap hari menyusuri desa demi desa, berdialog dengan masyarakat, memastikan butir-butir perdamaian benar-benar dijalankan.

“Waktu itu, rasa takut kami kubur dalam-dalam. Yang penting Aceh damai, masyarakat aman,” kenang Oci.

Sebagai satu-satunya Polwan di tim, peran Rosita melampaui sekadar pengawasan.

Ia menjadi wajah baru kepolisian di mata masyarakat, hadir tanpa senjata, melainkan dengan empati, keberanian, dan telinga yang siap mendengar.

Dari langkahnya, tumbuh kembali kepercayaan masyarakat kepada negara.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved