Berita Pidie
‘Sumpah Seureumbek’, Proses Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan
Seureumbek ditulis langsung oleh ulama besar Aceh, Syaikh Abdus Salam bin Burhanuddin, yang lebih dikenal sebagai Teungku Chik Di Pasi.
Dengan langkah mantap namun wajah yang menyiratkan ketegangan, Fauzi maju ke depan.
Di hadapan para tokoh agama dan masyarakat, ia mengangkat sumpah yang berat, menyerahkan kebenaran kepada Allah SWT.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa emas yang saya ambil dari lemari tidak saya palsukan dan tidak pernah saya tukar dengan emas palsu. Apabila pernyataan saya dusta, maka laknat Allah atas saya di dunia hingga di akhirat,” ucapnya lantang, menggema di antara pepohonan dan tanah keramat yang menjadi saksi.
Sumpah Fauzi tidak berdiri sendiri.
Keluarga terdekatnya--Nur Aida, Saiful Adami, Erawati, dan Fatimah--ikut mengucapkan sumpah serupa, menyatakan bahwa tuduhan terhadap Fauzi tidak berdasar dan mereka siap menerima laknat Allah SWT jika sumpah mereka tidak benar.
Di sisi lain, sang istri Rini Wahyuni, dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca, menyampaikan sumpahnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memalsukan emas maupun menyalahgunakan uang yang dititipkan oleh suaminya.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa emas yang diambil suami saya adalah emas asli, bukan palsu, dan uang yang disimpan di bank benar-benar saya gunakan untuk kebutuhan anak-anak saya. Jika pernyataan saya dusta, maka laknat Allah atas saya di dunia hingga di akhirat,” ujarnya sambil menahan tangis.
Keluarga Rini--Rosnani, Basri, dan Rauzatul Jannah--turut bersumpah, menyatakan bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam pemalsuan atau penyalahgunaan harta yang menjadi sumber sengketa.
Baca juga: Kasus Kisruh Perekrutan KIP Pidie, BKD Temui Penjaga Makam Tgk Chik Di Pasi
Prosesi sumpah ini dipimpin oleh Tgk H Said Muslim Al-Bahsin, bersama Tgk Imum Meunasah Gampong Waido, Tgk Faisal H Ilyas.
Dalam tausiahnya, Tgk H Said Muslim menegaskan, bahwa sumpah adalah jalan terakhir ketika bukti dan argumen tidak lagi mampu menjernihkan persoalan.
“Barang siapa yang bersumpah dusta, maka ia akan mendapat laknat Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. Tetapi jika sumpahnya benar, maka Allah akan membela kebenaran itu,” tegasnya.
Untuk diketahui, para ulama mengingatkan bahwa sumpah bukan sekadar ucapan, melainkan ikrar spiritual yang membawa konsekuensi berat.
Kehadiran masyarakat dalam prosesi ini bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai saksi sejarah bahwa penyelesaian konflik rumah tangga bisa dilakukan dengan cara yang bermartabat dan religius.
Tokoh masyarakat setempat menyampaikan harapan agar sumpah ini menjadi titik akhir dari konflik yang telah menguras emosi dan merusak keharmonisan keluarga.
Baca juga: Begini Cara Masyakarat Gampong Waido Jaga Ukhuwah Saat Hari Raya, Tgk Jol: Untuk Perkuat Silaturahim
Seureumbek
Sumpah Seureumbek
Tgk Chik Di Pasi
Gampong Waido
Meunasah Gampong Waido
Pidie
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Meaningful
| KONI Pidie Dapat Dana Hibah Rp 1 Miliar, Pemkab Alokasi Rp 350 Juta untuk PSAP dan PSST Rp 100 Juta |
|
|---|
| TNI dan Masyarakat Gotong Royong Bangun Dayah Jihadul Fata di Titeue |
|
|---|
| Sarjani Apresiasi BUMDes di Pidie, Pilar Penting Mensejahterakan Masyarakat di Desa |
|
|---|
| Baitul Mal Pidie Akan Bantu Ratusan Ibu Hamil Hingga Pedagang Keliling, Ini Besaran Dana Diberikan |
|
|---|
| Maulid Nabi di Gampong Waido: Peringatan Penuh Khidmat dan Kebersamaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.