Berita Nagan Raya

Apel Green Aceh Desak Mualem Tertibkan Alat Berat Perambah Hutan Lindung di Nagan Raya

“Jika Gubernur Mualem sungguh peduli terhadap masa depan Aceh, maka kritik tidak cukup berhenti pada tambang,” tuturnya.

Penulis: Rizwan | Editor: Saifullah
Serambinews.com/HO
APRESIASI MUALEM - Pimpinan Yayasan Apel Green Aceh, Syukur menyampaikan apresiasi atas pernyataan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), yang menyoroti persoalan tambang ilegal di Aceh. 

“Kami mendesak Gubernur Mualem dan seluruh elit politik Aceh untuk tidak menutup mata terhadap perambahan hutan,” papar dia.

“Suara politik harus diarahkan untuk mendorong penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: APRI Abdya Dukung Mualem Hentikan Tambang Ilegal, Minta Rampungkan Qanun Tambang Rakyat

Tanpa penegakan hukum yang tegas, kritik terhadap tambang akan selalu terlihat parsial dan tidak menyentuh akar persoalan.

Aceh, kata Syukur, membutuhkan kepemimpinan moral yang konsisten dan menyeluruh--yang menolak segala bentuk perusakan lingkungan, baik oleh tambang maupun oleh pembukaan hutan secara ilegal.

Syukur juga mengutip pesan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Hasan di Tiro, yang pernah berujar:

“Peuseulamat uteun Aceh, sabab uteuen njan nakeuh salah saboh pusaka keuneubah endatu njang akan tapulang keu aneuk tjutjo geutanjoe di masa ukeu.”

(Peliharalah hutan Aceh, karena hutan adalah salah satu pusaka warisan leluhur yang akan diwariskan kepada anak cucu kita di masa depan.)

Menurut Syukur, amanah tersebut bukan sekadar kata-kata, melainkan peringatan agar generasi sekarang tidak menggadaikan masa depan demi keuntungan sesaat.

Baca juga: Penambang Emas Geumpang Tolak Ultimatum Mualem, Berdalih Tambang Ditutup Pengangguran Bertambah

“Hutan Aceh sedang berada di ujung tanduk. Diam berarti ikut merestui kehancurannya,” tutup Syukur.(*)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved